JAKARTA - Militan bersenjatakan senjata api dan parang menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai empat orang pada Selasa, 15 Februari 2022 dalam serangan dini hari di sebuah desa di provinsi Ituri timur Kongo, menurut pihak berwenang setempat.

Penyerang menyerbu desa Syeri Aberkozo sebelum fajar, menyerang penduduk dengan parang dan membakar beberapa bangunan, kata kepala sektor Innocent Maukadala. "Kami memiliki korban tewas 15 orang tewas, dan empat orang luka-luka," katanya. "Dua dari yang terluka berada dalam kondisi kritis, dan kami tidak tahu apakah Tuhan akan membiarkan mereka selamat."

Maukadala dan para saksi menyalahkan serangan itu pada milisi CODECO, yang awal bulan ini menewaskan 60 penduduk kamp pengungsi di tempat lain di provinsi Ituri, menurut kelompok kemanusiaan lokal dan penduduk kamp.

CODECO adalah salah satu dari beberapa kelompok militan yang aktif di Kongo timur, di mana gesekan atas tanah dan sumber daya telah memicu kekerasan selama beberapa dekade.

Para pejuangnya telah membunuh ratusan warga sipil dan membuat ribuan lainnya mengungsi, dan dalam beberapa bulan terakhir telah menyerang kamp-kamp bagi mereka yang terlantar akibat serangannya sendiri, menurut PBB.

Maki Kilota Gale, seorang petani dari desa tetangga Syeri Aberkozo, ditembak di kaki saat melarikan diri dari serangan hari Selasa, setelah kehilangan beberapa anggota keluarga dalam penggerebekan baru-baru ini, katanya.

"Saya ingin pergi ke ladang saya sangat awal, tetapi di tengah jalan saya mendengar suara tembakan dan segera mulai melarikan diri, dan saat itulah saya tertembak," katanya kepada Reuters. "Kami tidak tahu mengapa milisi CODECO ini menyerang kami," tambahnya. "Aku ingin mati pagi ini."