• News

Rusia Tarik Pasukan ke Pangkalan Kurangi Friksi Moskow dan Barat

Yati Maulana | Selasa, 15/02/2022 21:58 WIB
Rusia Tarik Pasukan ke Pangkalan Kurangi Friksi Moskow dan Barat Tentara Ukraina menghadapi sekitar 100.000 tentara Rusia yang berkumpul di perbatasan mereka. (Foto: BBC)

JAKARTA - Beberapa tentara di distrik militer Rusia yang berdekatan dengan Ukraina kembali ke pangkalan mereka setelah menyelesaikan latihan. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa ini sebuah langkah yang dapat mengurangi friksi antara Moskow dan Barat.

Seorang juru bicara kementerian mengatakan dalam sebuah video yang diterbitkan online bahwa sementara latihan skala besar di seluruh negeri berlanjut, beberapa unit distrik militer Selatan dan Barat telah menyelesaikan latihan mereka dan mulai kembali ke pangkalan.

Rekaman video yang diterbitkan oleh kementerian pertahanan menunjukkan beberapa tank dan kendaraan lapis baja lainnya dimuat ke gerbong kereta api.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan Kyiv akan "percaya pada de-eskalasi" hanya setelah melihat penarikan Rusia, kantor berita Interfax Ukraina melaporkan.

"Kami terus-menerus mendengar pernyataan berbeda dari federasi Rusia, jadi kami memiliki aturan, kami percaya apa yang kami lihat. Jika kami melihat penarikan itu, kami akan percaya pada deeskalasi," kata Kuleba seperti dikutip laporan tersebut.

Rusia telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina, memicu kekhawatiran akan invasi, terutama karena latihan bersama Moskow 10-20 Februari dengan Belarusia berarti bahwa Ukraina hampir dikepung oleh militer Rusia.

Pasar Rusia bereaksi positif terhadap berita tersebut dan rubel, yang berada di bawah tekanan karena kekhawatiran sanksi baru Barat jika terjadi perang, naik 1,5 persen tak lama setelah pengumuman kementerian pertahanan.

Meskipun Moskow telah membantah pernah berencana untuk menyerang Ukraina, ia telah menuntut jaminan yang mengikat secara hukum dari Amerika Serikat dan NATO bahwa Kyiv tidak akan diizinkan untuk bergabung dengan blok militer tersebut. Washington dan Brussel sejauh ini menolak untuk membuat janji semacam itu.

Kanselir Jerman Olaf Scholz diperkirakan berada di Moskow pada Selasa malam untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin dalam misi berisiko tinggi untuk mencegah perang.

FOLLOW US