• Gaya Hidup

Cap Go Meh Dirayakan Tanggal 15 Bulan Pertama, Larangan Imlek pun Berakhir

Tri Umardini | Selasa, 15/02/2022 19:26 WIB
Cap Go Meh Dirayakan Tanggal 15 Bulan Pertama, Larangan Imlek pun Berakhir Ilustrasi Perayaan Cap Go Meh. FOTO: TIMES INDONESIA

JAKARTA - Cap Go Meh 2022 dirayakan tanggal 15 di bulan pertama, maka sejumlah larangan saat Imlek pun berakhir.

Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili menandai dimulainya tahun Macan Air 2022. Tahun Baru China atau Imlek tahun ini jatuh pada Selasa, 1 Februari 2022.

Imlek adalah tradisi yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Perayaan Tahun Baru Imlek mulanya merupakan perayaan petani di China untuk menyambut pergantian musim dingin ke musim semi sehingga, momen ini disebut juga sebagai Festival Musim Semi atau Sin Cia, yang berlangsung dari tanggal 1 bulan pertama hingga tanggal 15 bulan pertama.

Sementara, perhitungan penanggalan Imlek semula didasarkan atas peredaran bulan mengelilingi bumi (lunar calendar) dan telah dikenal sejak ribuan tahun sebelum masehi.

Setelah merayakan Tahun Baru Imlek, orang-orang Tionghoa memperingati Cap Go Meh.
Di China, terdapat festival-festival yang berlangsung selama beberapa hari saat Tahun Baru Imlek.

Sementara di Indonesia, terdapat perayaan Cap Go Meh sebagai salah satu perayaan Tahun Baru Imlek.

Cap Go Meh merupakan salah satu Bahasa Hokkian yang memiliki arti. Kata `Cap` berarti sepuluh, `Go` berarti lima, dan `Meh` yang memiliki arti `malam`.

Dari arti tersebut, perayaan Cap Go Meh dilangsungkan pada hari ke-15 setelah Tahun Baru Imlek dalam kalender Tionghoa.

Cap Go Meh juga ada di Tiongkok, namun festival ini disebut Yuan Xiao atau Shang Yuan.

Dalam bahasa Inggris, festival setelah Imlek ini juga dikenal dengan nama Lantern Festival atau Festival Lampion.

Sejarah Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh sendiri diperkirakan telah ada sejak 2.000 tahun yang lalu, yaitu pada zaman Dinasti Han di China.

Dalam masa pemerintahan Dinasti Han, biksu Buddha diharuskan membawa lentera untuk ritual.

Lentera tersebut akan diterbangkan sebagai simbol melepas nasib buruk di masa lalu, dan menyambut nasib baik di masa depan.

Maka dari itu, setiap perayaan Cap Go Meh, dapat ditemui banyak sekali hiasan lentera merah.

Kadang-kadang, terdapat tempat perayaan Cap Go Meh yang melepaskan lentera bersama-sama.

Berakhirnya Larangan-larangan Imlek

Dalam kepercayaan orang Tionghoa, ada beberapa hal yang dilarang untuk dilakukan selama Tahun Baru Imlek.

Beberapa hal yang dilarang ini dipercaya bisa menghilangkan keberuntungan atau membawa nasib buruk, seperti membersihkan atau menyapu rumah saat tahun baru Imlek, memotong rambut, dan yang lainnya.

Saat Cap Go Meh, larangan untuk hal-hal di atas akan berakhir. Ini karena Cap Go Meh merupakan penanda berakhirnya perayaan Imlek.

Hidangan Khas Cap Go Meh

Pada perayaan Cap Go Meh, terdapat hidangan khas yang selalu ada, yaitu lontong Cap Go Meh.

Lontong Cap Go Meh merupakan masakan peranakan, yang berasal dari masakan China dan Jawa.

Menurut pemerhati budaya Tionghoa, Agni Malagina, lontong Cap Go Meh ini ditemukan di sekitar wilayah pesisir Jawa.

Saat ini, lontong Cap Go Meh juga bisa dinikmati sepanjang tahun, karena ada banyak restoran yang menyajikannya. (*)

FOLLOW US