JAKARTA - Dikunjungi para ahli biologi, KRB jadi tempat pelestarian flora asli Kalimantan yang hampir punah.

Kebun Raya Balikpapan diresmikan pada Agustus 2014. Tujuan didirikannya destinasi wisata pendidikan ini sebagai konservasi alam dan pelestarian flora asli dari Kalimantan yang sudah hampir punah.

Selain sebagai tempat wisata, Kebun Raya Balikpapan juga kerap dikunjungi para ahli biologi untuk melakukan penelitian bidang tumbuhan.

Maka tak heran jika tempat ini pantas disebut sebagai destinasi wisata pendidikan dan lingkungan.

Lokasi wisata pendidikan dan lingkungan ini menyediakan berbagai sarana prasarana yang dapat dinikmati umum.

Ya seperti, restoran, pendopo, gazebo, lamin ulin, rumah adat khas Dayak Kalimantan, Kebun Konservasi, Rumah Anggrek dan Rumah Paranet hingga taman bermain.

Tentu tak luput, lengkap dengan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya seperti toilet dan mushola.

Menariknya, ada sekitar ratusan jenis dan ribuan spesimen tanaman anggrek asli dari yang sering dijumpa hingga spesies langka.

Seperti anggrek bulan, anggrek tebu, dan hingga Anggrek Hitam yang notabene tanaman asli dari Kalimantan.

Selain itu, rumah paranet adalah area pembibitan yang didominasi oleh jenis alang-alang dan paku-pakuan dengan konstruksi bangunan yang terbuat dari beberapa jenis kayu dengan menggunakan paranet sebagai atapnya.

Terbayang bukan seperti apa menariknya Kebun Raya Balikpapan untuk dikunjungi?

Kebun Raya Balikpapan buka setiap hari pada pukul 08.30 hingga 14.30 Wita. (*)