• News

Setelah Hampir 3 Tahun, Rwanda Buka Kembali Perbatasan Dengan Uganda

Akhyar Zein | Jum'at, 28/01/2022 21:35 WIB
Setelah Hampir 3 Tahun, Rwanda Buka Kembali Perbatasan Dengan Uganda Sebuah bus dialihkan ke rute alternatif setelah pos perbatasan Gatuna/Katuna ditutup pada 2019. Rwanda mengatakan akan membuka kembali perbatasannya dengan Uganda mulai 31 Januari 2022. (foto: NMG/ theeastafrican.co.ke)

JAKARTA - Rwanda akan membuka kembali perbatasannya dengan Uganda pada hari Senin setelah hampir tiga tahun sebagai tetangga mendorong untuk menyelesaikan kebuntuan yang meningkatkan momok konflik bersenjata.

Rwanda menutup penyeberangan perbatasan Gatuna utara yang sibuk pada Februari 2019 dan memperingatkan warganya agar tidak bepergian ke Uganda.

Ketegangan tetap tinggi selama bertahun-tahun meskipun ada pembicaraan antara Presiden Rwanda Paul Kagame dan mitranya dari Uganda Yoweri Museveni, yang dimediasi oleh para pemimpin Angola dan Republik Demokratik Kongo.

Kigali menuduh Kampala mendukung kelompok-kelompok yang memusuhi Rwanda, termasuk Kongres Nasional Rwanda (RNC), sebuah kelompok oposisi yang dibentuk oleh para pembangkang Rwanda, dan menyiksa warga Rwanda di Uganda.

Kampala telah membalas dengan tuduhannya sendiri, termasuk bahwa Rwanda melakukan spionase di Uganda dan berusaha menyusup ke badan-badan keamanan utama.

Pengumuman Jumat datang beberapa hari setelah Museveni mengirim putranya, Letnan Jenderal Muhoozi Kainerugaba, seorang komandan di militer Uganda, untuk menemui Kagame.

“Pemerintah Rwanda telah mencatat bahwa ada proses untuk memecahkan masalah yang diangkat oleh Rwanda, serta komitmen yang dibuat oleh pemerintah Uganda untuk mengatasi hambatan yang tersisa,” bunyi pernyataan pemerintah Rwanda.

Dikatakan Rwanda tetap berkomitmen pada upaya untuk menyelesaikan masalah yang tertunda dan percaya pembukaan kembali perbatasan "akan berkontribusi positif pada normalisasi hubungan yang cepat."

Otoritas kesehatan kedua negara akan bekerja sama untuk menegakkan langkah-langkah keamanan Covid-19 di persimpangan, tambah pernyataan itu.

Pembukaan kembali akan menjadi kelegaan bagi ribuan orang yang mata pencahariannya bergantung pada arus bebas barang dan jasa melintasi perbatasan.

Selama beberapa generasi, masyarakat di sekitar perbatasan Rwanda-Uganda telah bergerak bebas melintasi perbatasan untuk layanan kesehatan, sekolah, bisnis dan mengunjungi kerabat, dengan banyak kesamaan etnis dan berbicara bahasa yang sama.

FOLLOW US