JAKARTA - Operator nirkabel top Korea Selatan "SK Telecom Co." mengatakan pada hari Selasa 25/1/2022 bahwa pihaknya akan mempercepat pengembangan layanan mobilitas udara perkotaan (UAM).
Pada tahun 2020, Korea Selatan meluncurkan rencananya untuk mengkomersialkan layanan UAM pada tahun 2025 untuk membantu mengatasi kemacetan lalu lintas perkotaan dengan menggunakan taksi drone tak berawak.
Tahun lalu, SK Telecom menandatangani kemitraan dengan perusahaan pertahanan lokal Hanwha Systems Co., Korea Airports Corp. dan Korea Transport Institute untuk mengembangkan infrastruktur dan pesawat yang dibutuhkan untuk layanan UAM.
Pada Minggu ini, SK Telecom dan Institut Transportasi Korea sepakat melakukan kerjasama untuk mempercepat pengembangan layanan UAM dan memperluas layanannya ke pariwisata dan tanggap darurat.
Kedua belah pihak juga sepakat untuk berkolaborasi dalam menemukan lokasi terbaik untuk "vertiport", terminal yang memungkinkan lepas landas dan mendarat untuk taksi drone.
Dikutip dari The Korea Herald, SK Telecom mengatakan saat ini sedang mengembangkan platform yang menawarkan sistem reservasi dan menghubungkan layanan UAM dengan jenis transportasi lainnya.
Langkah ini dilakukan karena Korea Selatan mengharapkan industri UAM dapat berjalan dalam beberapa dekade mendatang.
SK Telecom mengatakan pasar terkait UAM global diperkirakan akan bernilai 731 triliun won ($611 miliar) pada tahun 2040, mengutip data dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi.