• Gaya Hidup

Pria yang Bisa Push Up 40 Kali, Lebih Kecil Kemungkinannya Sakit Jantung

Yati Maulana | Minggu, 23/01/2022 05:55 WIB
Pria yang Bisa Push Up 40 Kali, Lebih Kecil Kemungkinannya Sakit Jantung Ilustrasi: Push Up. Foto: halodoc

JAKARTA - Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa pria yang dapat melakukan setidaknya 40 push-up dalam satu kesempatan, jauh lebih kecil kemungkinannya untuk menderita penyakit jantung dalam 10 tahun ke depan.

Peneliti dari Harvard T.H. Chan School of Public Health mengatakan laporan mereka adalah yang pertama menunjukkan bagaimana kapasitas push-up terkait dengan penyakit jantung. Mereka menemukan bahwa pria paruh baya yang dapat melakukan lebih dari 40 push-up dalam sekali percobaan memiliki risiko 96 persen lebih rendah terkena kondisi yang berpotensi mematikan dan penyakit terkait lainnya, seperti gagal jantung, dibandingkan dengan mereka yang tidak dapat menyelesaikan lebih dari 10 push-up.

Untuk penelitian mereka, penulis meninjau data kesehatan dari 1.104 petugas pemadam kebakaran laki-laki aktif yang diambil setiap tahun dari tahun 2000 hingga 2010. Pada awal penelitian, rata-rata peserta berusia sekitar 40 tahun dengan indeks massa tubuh rata-rata 28,7. Petugas pemadam kebakaran ditugaskan untuk melakukan push-up sebanyak mungkin, dan toleransi treadmill mereka juga diuji.

Pada akhir periode penelitian, 37 peserta menderita kondisi yang berhubungan dengan penyakit jantung, dan 36 dari mereka tidak dapat melakukan lebih dari 40 push-up dalam tes awal. Hasil tes treadmill tidak begitu jelas terkait dengan diagnosis penyakit jantung.

"Temuan kami memberikan bukti bahwa kapasitas push-up bisa menjadi metode yang mudah dan tanpa biaya untuk membantu menilai risiko penyakit kardiovaskular di hampir semua situasi," kata penulis pertama studi tersebut, Justin Yang, seorang residen kedokteran okupasi di sekolah tersebut, dalam sebuah rilis berita dan dilansir studyfins.org.

Anehnya, kapasitas push-up lebih kuat terkait dengan risiko penyakit kardiovaskular daripada hasil tes treadmill submaksimal. Para penulis mencatat bahwa karena penelitian ini diselesaikan oleh pria paruh baya dengan pekerjaan aktif, hasilnya tidak boleh dianggap sama untuk wanita atau pria yang kurang aktif atau dari usia yang berbeda.

FOLLOW US