JAKARTA - Korea Utara mengatakan pada hari Selasa (18/1/2022) bahwa mereka melakukan uji tembak rudal taktis untuk mengkonfirmasi keakuratan sistem senjata yang sedang diproduksi pada hari Senin (17/1/2022).

Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek yang dicurigai ke arah timur dari lapangan terbang Sunan di Pyongyang, sebagai tanda unjuk kekuatan keempat bulan ini.

"Uji coba itu bertujuan untuk mengevaluasi secara selektif peluru kendali taktis yang diproduksi dan dikerahkan dan untuk memverifikasi keakuratan sistem senjata," kata kantor berita resmi Korea Utara (KCNA).

Peluncuran tersebut tampaknya melibatkan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat AS (ATACMS) versi Korea Utara, yang disebut KN-24, menurut sebuah foto yang dirilis oleh media pemerintah. Rudal tersebut diketahui terbang pada lintasan yang rumit untuk menghindari intersepsi.

"Dua peluru kendali taktis yang diluncurkan di wilayah barat DPRK tepat mengenai sasaran pulau di Laut Timur Korea," kata KCNA. DPRK adalah singkatan dari nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea.

Akademi Ilmu Pertahanan yang melakukan uji tembak tersebut mengkonfirmasi tentang akurasi, keamanan, dan efisiensi pengoperasian sistem senjata yang sedang diproduksi.

Peluncuran terbaru Korea Utara terjadi hanya tiga hari setelah Korea Utara menembakkan dua rudal dari platform berbasis kereta pada Jumat 14/1, beberapa jam setelah Pyongyang memperingatkan "reaksi yang lebih kuat dan pasti" terhadap sanksi baru AS.

Dikutip dari The Korea Herald, Amerika Serikat telah mengumumkan sanksi baru terhadap enam warga Korea Utara yang terlibat dalam program senjata pemusnah massal dan rudal balistik rezim pada Rabu menyusul peluncuran berturut-turut Korea Utara yang diklaim sebagai rudal hipersonik pada 5 dan 11 Januari.