JAKARTA - Pihak berwenang Sudan telah mencabut lisensi TV Al Jazeera Mubasher yang berbasis di Doha, dengan alasan “liputan tidak profesional” tentang perkembangan di Sudan.
Kementerian Informasi mengatakan dalam sebuah surat kepada direktur televisi Al Jazeera di Sudan pada hari Sabtu bahwa langkah itu diambil karena “pendekatan tidak profesional” saluran tersebut dan siaran konten media yang “merugikan kepentingan negara yang lebih tinggi dan keamanan nasional”.
Ini adalah kedua kalinya pihak berwenang Sudan menutup kantor Al Jazeera di Sudan.
Pada Mei 2019, kantor televisi yang berbasis di Doha ditutup oleh otoritas Sudan, yang membatalkan keputusannya dua bulan kemudian.
Sudan dilanda kekacauan sejak 25 Oktober ketika militer membubarkan pemerintahan transisi Perdana Menteri Abdalla Hamdok dan mengumumkan keadaan darurat.
Sebelum pengambilalihan militer, Sudan diperintah oleh dewan berdaulat pejabat militer dan sipil yang bertugas mengawasi periode transisi hingga pemilihan umum pada 2023.