JAKARTA - Bendera Uni Eropa yang terpasang di Arc de Triomphe, Paris untuk menandai dimulainya enam bulan kepresidenan Prancis di Uni Eropa, tiba-tiba dicopot pada Minggu (2/1) setelah memicu kemarahan dari sayap kanan dan pemimpin sayap kanan.

Menteri Muda Urusan Eropa Clement Beaune, yang pada Jumat lalu mengatakan bendera itu akan tetap ada selama beberapa hari, mengungkapkan bahwa bendera itu diturunkan sesuai rencana.

"Dijadwalkan bahwa bendera itu akan diturunkan Minggu ini, kami belum menentukan waktu yang tepat", kata Beaune kepada radio France Inter dikutip dari Reuters.

Dia membantah spekulasi bahwa pemerintah Prancis menyerah setelah pemimpin sayap kanan Marine Le Pen mengklaim bakal mengajukan banding ke Dewan Negara Prancis, untuk menghapus bendera Uni Eropa.

"Pemerintah telah dipaksa untuk menghapus bendera UE dari Arc de Triomphe, kemenangan patriotik yang indah di awal 2022", kata Le Pen hari ini.

"Kami tidak mundur, tidak ada perubahan rencana. Saya sepenuhnya berasumsi bahwa takdir Prancis ada di Eropa," kata Beaune.

Dia mengatakan Le Pen dan para pemimpin lainnya salah paham ketika mereka mengatakan bendera Uni Eropa telah menggantikan bendera Prancis, karena bendera tersebut tidak ditampilkan secara permanen di Arc de Triomphe.