• News

Juara Kickboxing Anti-Vaksin Meninggal Karena Covid

Yati Maulana | Rabu, 29/12/2021 12:01 WIB
Juara Kickboxing Anti-Vaksin Meninggal Karena Covid Seorang petugas kesehatan menandai alat uji sampel selama latihan pengujian komunitas, saat pihak berwenang berlomba untuk menahan penyebaran COVID-19 di Abuja, Nigeria pada 16 April 2020. (Foto: REUTERS/Afolabi Sotunde)

JAKARTA - Juara Kickboxing, Frederic Sinistra, 41 tahun, mencoba merawat dirinya sendiri di rumah untuk menyembuhkan diri dari sebuah virus yang dianggapnya kecil dan tak berbahaya. Dia menyangkal bahwa dirinya menderita Covid dan meninggalkan rumah sakit di Liege, Belgia.

Tetapi juara dunia tiga kali itu meninggal dengan komplikasi yang berkaitan dengan virus di kota kecil Ciney, Belgia, hanya beberapa minggu kemudian. Sepeeti dilansir dari The Mirror, ini terjadi ketika Boris Johnson diperkirakan akan meninjau data hari ini untuk memutuskan apakah Inggris akan memberlakukan pembatasan Covid baru.

Laporan mengklaim pria berusia 41 tahun ini, yang dikenal sebagai `Undertaker`, mengatakan kepada pengikutnya di media sosial bahwa dia akan mengobati gejalanya jauh dari rumah sakit.

Postingan yang dibagikan ke halaman Facebook Sinistra menunjukkan juara kickboxing yang mencatatkan 39 kemenangan dan sembilan kekalahan, berbaring di tempat tidur di bangsal perawatan intensif dengan tabung oksigen di hidungnya.

Namun, Sinistra juga memposting video ke 37.000 pengikut Facebook-nya di mana ia tampaknya mengalami kesulitan bernapas. Ia menambahkan caption "tidak ada waktu untuk disia-siakan dengan orang malas".

Dalam unggahan lain ia menyebut Covid sebagai "virus kecil" dan menyuarakan penentangan terhadap langkah-langkah Pemerintah untuk menghentikan penyebaran virus corona.

Laporan media lokal menyebutkan, kickboxer ini hanya masuk rumah sakit setelah dipaksa oleh pelatihnya Osman Yigin, 50 tahun. Yigin mengklaim bahwa dia mengatakan kepada Sinistra bahwa dia tidak akan melatih juara dunia tiga kali itu kecuali dia pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Atlet Belgia tetap aktif online sampai hanya beberapa hari sebelum kematiannya. Rekan Sinistra kemudian mengumumkan kematiannya pada 16 Desember.

Sinistra juga sebelumnya menyebut Covid "la grippe des cheveux", yang berarti flu rambut dan mengkritik langkah-langkah seperti mengenakan masker dan suntik vaksin.

Menurut data terbaru, Belgia mencatat rata-rata 7.011 kasus Covid-19 selama tujuh hari terakhir. Itu menyebabkan sekitar 150 penerimaan harian ke rumah sakit dan rata-rata 35 kematian setiap hari.

FOLLOW US