• News

Wisatawan Domestik Berperan Penting dalam Kebangkitan Parawisata

Asrul | Kamis, 23/12/2021 11:07 WIB
Wisatawan Domestik Berperan Penting dalam Kebangkitan Parawisata Wisatawan domestik kunci bangkitnya wisata Indonesia. (Foto: Jurnas/Ist).

Jakarta - Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf, Henky Manurung mengatakan jika wisatawan domestik sangat berperan dalam mendorong kebangkitan sektor pariwisata saat ini, setelah dihantam pandemi COVID-19. Hal ini diutarakannya dalam Dialog Produktif dari Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) – KPCPEN, Rabu (22/12/2021).

Seiring dengan makin terkendalinya situasi COVID-19, pemerintah memberlakukan beberapa relaksasi dan kebijakan guna mendukung pulihnya sektor ini. Di antaranya, sertifikasi Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability (CHSE).

Dikatakan Henky di akhir tahun 2021, tingkat hunian kamar menjelang Natal dan Tahun Baru mengalami peningkatan. “Wisata domestik mulai bergairah.

Tujuan kunjungan ke Bali misalnya, dalam sehari mencapai 14 ribu penumpang yang melakukan penerbangan, tertinggi di masa pandemi COVID-19 dalam dua tahun terakhir,” ujarnya.

“Wisatawan Indonesia bertanggung jawab, taat prokes 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan), sembari kami gencarkan 3T (testing, tracing, treatment). Jadi untuk sementara wisatawan domestik akan menjadi andalan,” sambungnya.

Optimisme membangkitkan pariwisata nasional tetap kuat meski saat ini pemerintah tetap waspada khususnya ancaman varian Omicron yang sudah ditemukan di Indonesia.

"Kita coba ciptakan ketaatan prokes agar mampu bertahan dan membangun ekonomi kreatif ke depan dan menjadikan pertumbuhan industri pariwisata di 2022 lebih baik,” jelas Henky.

Guna mendukung pariwisata domestik, Henky menambahkan, bekerja sama dengan mitra mulai 24 Desember 2021 akan dihadirkan mobil vaksin di Bali untuk percepatan vaksinasi.

khususnya mengejar vaksinasi anak-anak usia 6-11 tahun, termasuk mereka yang belum divaksinasi, meski catatan vaksinasi di Bali sudah tinggi. Sistem keamanan bandara dikatakan Henky juga sudah baik, terutama dalam hal mengatasi potensi kerumunan.

“Petugas-petugas di bandara sudah membuat pembatasan kerumunan. Sebagai masyarakat, sebaiknya juga turut berpartisipasi untuk hindari kerumunan di seluruh aksesibilitas. Selain petugas. Pihak Pemda TNI Polri juga telah diturunkan untuk memecah kerumunan di kawasan wisata. Atraksi wisata tetap ada pembatasan pengunjung,” terangnya.

Pada kesempatan sama Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) mengaku optimistis bahwa perekonomian akan bangkit melalui industri pariwisata. Hal itu tentu membutuhkan sejumlah dukungan dan kesiapan.

“Saat ini prokes di Bali sudah baik, mencapai 95%, kasus COVID-19 juga landai. Tingkat kunjungan wisatawan domestik ke Bali juga menunjukkan kenaikan,” tuturnya.

Saat ini, kata Cok Ace, setidaknya ada dua hal yang dapat disiapkan Bali, yaitu meningkatkan daya tahan dan menggenjot daya saing. Dalam hal meningkatkan daya tahan, ia mengharapkan adanya hibah pariwisata yang segera terealisasi dan relaksasi tambahan juga suntikan soft loan.

Sedangkan untuk meningkatkan daya saing, yang merupakan strategi jangka panjang, ia menekankan perlunya perbaikan pariwisata, seperti perbaikan produk baik dari industri wisata itu sendiri maupun dari pemerintah berupa infrastruktur.

FOLLOW US