• News

Thailand akan Berlakukan Karantina Wajib Bagi Turis

Asrul | Senin, 20/12/2021 14:35 WIB
Thailand akan Berlakukan Karantina Wajib Bagi Turis Seorang wanita mendapat suntikan vaksin COVID-19 di Pusat Vaksinasi Pusat saat Thailand membuka walk-in untuk dosis pertama skema vaksinasi AstraZeneca untuk orang tua, orang dengan berat badan minimum 100kg dan wanita hamil di tengah wabah COVID-19 di Bangkok, Thailand pada 23 Juli 2021. (Foto: Reuters/Chalinee Thirasupa)

Jakarta - Thailand sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan kembali karantina wajib bagi turis asing, di tengah kekhawatiran atas penyebaran varian Omicron.

Dikutip dari Reuters, Kementerian Kesehatan Thailand melaporkan kasus pertama penularan lokal varian tersebut pada Senin (20/12).

Menteri Kesehatan Anutin Charnvirakul tengah mengusulkan, agar peniadaan Thailand sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan kembali karantina wajib bagi turis asing, di tengah kekhawatiran atas penyebaran varian Omicron. wajib bagi turis yang telah divaksinasi dihapus, serta membatasi ruang gerak turis yang berkunjung.

Pernyataan tersebut muncul setelah Thailand dibuka kembali untuk turis asing pada November lalu, mengakhiri hampir 18 bulan kebijakan masuk ketat yang berkontribusi pada runtuhnya pariwisata, industri utama dan pendorong ekonomi yang menarik 40 juta pengunjung pada 2019.

Thailand telah mendeteksi 63 orang terinfeksi varian Omicron sejauh ini, kata Anutin, dengan satu kasus transmisi lokal dan sisanya kasus impor.

Kasus pertama yang ditularkan secara lokal ditemukan pada seorang wanita Thailand yang dites positif Omicron setelah tertular virus dari suaminya, pria Kolombia yang kembali ke Thailand dari Nigeria pada akhir November.

"Dia berpotensi menjadi orang pertama di Thailand yang mendapatkan Omicron dari pelancong luar negeri, suaminya, dan kasus penularan lokal pertama," kata Chakrarat Pittayawonganon, pejabat dari Departemen Pengendalian Penyakit.

Baik suami maupun istri tersebut telah divaksinasi lengkap dengan menggunakan vaksin AstraZeneca.

Pasangan itu memiliki satu kontak berisiko tinggi, seorang sopir taksi, yang sedang dikarantina dan menunggu tes coronavius kedua pada Rabu lusa.

FOLLOW US