JAKARTA - Azerbaijan menyerahkan 10 tentara tawanan lagi ke Armenia atas prakarsa Uni Eropa, kata Dinas Keamanan Negara Baku, Minggu.

Dalam sebuah pernyataan, badan tersebut mengatakan para tentara itu ditahan ketika mencoba melakukan provokasi di wilayah perbatasan Kalbajar pada 16 November.

Mengutip pertemuan trilateral baru-baru ini di Brussel pada hari Selasa yang diprakarsai oleh Presiden Dewan Eropa Charles Michel dengan partisipasi Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, pernyataan itu lebih lanjut mengatakan bahwa para tahanan diserahkan "sebuah manifestasi dari komitmennya terhadap prinsip-prinsip humanisme" dan "melalui mediasi Uni Eropa."

Baku dan Yerevan terlibat dalam konflik 44 hari di Karabakh - wilayah yang terletak di Azerbaijan tetapi berada di bawah pendudukan Armenia - tahun lalu, yang berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi Rusia pada 10 November 2020.

Selama pertempuran, Azerbaijan membebaskan beberapa kota dan 300 pemukiman dan desa yang diduduki oleh Armenia selama hampir tiga dekade. Gencatan senjata dirayakan sebagai kemenangan di Azerbaijan.

Para pemimpin ketiga negara kemudian sepakat untuk mengembangkan hubungan ekonomi dan infrastruktur untuk kepentingan seluruh wilayah Kaukasus.(AA)