Jakarta - Negosiasi untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 diperkirakan akan dilanjutkan pada Kamis (9/12), menurut keterangan Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian. Kendati demikian, dia masih khawatir Iran akan bermain-main dengan waktu.

"Unsur-unsurnya tidak terlalu menggembirakan," kata Le Drian kepada komite parlemen Prancis dikutip dari Reuters pada Rabu (8/12), merujuk pada putaran ketujuh pembicaraan nuklir antara Iran dan negara-negara besar yang dimulai pada 29 November dan berhenti pada Jumat pekan lalu.

"Kami memiliki perasaan bahwa Iran ingin membuatnya bertahan dan semakin lama pembicaraan berlangsung, semakin mereka kembali pada komitmen mereka, dan semakin dekat dengan kapasitas untuk mendapatkan senjata nuklir," sambung Le Drian.

Di bawah kesepakatan 2015 yang dibuat oleh Teheran dan enam negara besar, Iran membatasi program nuklirnya dengan imbalan bantuan dari sanksi AS, Uni Eropa dan PBB.

Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada 2018 silam menarik Amerika Serikat dari kesepakatan, dan menerapkan kembali sanksi keras AS. Iran mulai melanggar pembatasan nuklir setahun kemudian.

Sementara Le Drian mengungkapkan pembicaraan diperkirakan akan dilanjutkan Kamis, salah seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS mengatakan Washington belum memiliki tanggal yang pasti.