• News

Terkait Varian Virus Baru, WHO Minta Tak Tergesa-gesa Lakukan Pembatasan Perjalan

Asrul | Sabtu, 27/11/2021 13:02 WIB
Terkait Varian Virus Baru, WHO Minta Tak Tergesa-gesa Lakukan Pembatasan Perjalan World Health Organization atau Badan Kesehatan Dunia (WHO)

Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (26/11) memperingatkan negara-negara agar tidak tergesa-gesa memberlakukan pembatasan perjalanan terkait dengan varian baru COVID-19 B.1.1.529.

Badan tersebut menyarakan agar negara-negara mengambil pendekatan berbasis risiko dan ilmiah. "Pada titik ini, penerapan langkah-langkah perjalanan sedang diperingatkan," kata juru bicara WHO, Christian Lindmeier dalam briefing PBB di Jenewa.

"WHO merekomendasikan agar negara-negara terus menerapkan pendekatan berbasis risiko dan ilmiah ketika menerapkan langkah-langkah perjalanan," sambungnya.

WHO, yang telah mengadakan pertemuan para ahli pada hari Jumat untuk mengevaluasi apakah itu merupakan varian kepentingan atau varian kekhawatiran, akan berbagi panduan lebih lanjut bagi pemerintah tentang tindakan yang dapat mereka ambil, katanya.

Diperlukan beberapa minggu untuk memahami dampak varian, dan para peneliti bekerja untuk menentukan seberapa menularnya dan bagaimana hal itu akan memengaruhi terapi dan vaksin, tambahnya.

Negara-negara Eropa dan Asia memperketat pembatasan perjalanan pada hari Jumat setelah varian COVID-19 yang baru dan mungkin kebal vaksin terdeteksi di Afrika Selatan, dengan Uni Eropa, Inggris dan India di antara mereka yang mengumumkan kontrol perbatasan yang lebih ketat.

"Kami belum tahu banyak tentang ini. Yang kami tahu adalah varian ini memiliki jumlah mutasi yang besar. Dan yang menjadi perhatian adalah ketika Anda memiliki begitu banyak mutasi, itu dapat berdampak pada bagaimana virus berperilaku," kata Maria van Kerkhove, seorang ahli epidemiologi dan pimpinan teknis WHO untuk COVID-19.

"Ini adalah salah satu yang harus diperhatikan, saya akan mengatakan kami memiliki perhatian. Tapi saya pikir Anda ingin kami memiliki perhatian," katanya kepada pemirsa dari sebuah acara di media sosial pada hari Kamis.

Van Kerkhove mengatakan itu bagus bahwa varian terdeteksi, menambahkan: "Itu berarti kami memiliki sistem."

Lindmeier mengatakan bahwa kelompok penasihat teknis badan PBB dan pakar evolusi virus lainnya sedang berunding dengan para peneliti Afrika Selatan.

"WHO sedang mengadakan pertemuan ... untuk lebih memahami garis waktu studi yang sedang berlangsung dan untuk menentukan apakah varian ini harus ditetapkan sebagai varian minat atau varian perhatian," katanya.

Hampir 100 urutan varian telah dilaporkan, dan analisis awal menunjukkan ia memiliki "sejumlah besar mutasi" yang memerlukan studi lebih lanjut, kata Lindmeier. (REUTERS)

FOLLOW US