Debu halus selimuti kota-kota besar Korsel. (Foto: Yonhap)
katakini.com - Sebagian Kota besar Korea Selatan diselimuti debu halus pada Sabtu 20/11 yang disebabkan meningkatnya jumlah polusi udara di beberapa kota besar termasuk Seoul, Incheon, Provinsi Gyeonggi, Provinsi Chungcheong Selatan dan Provinsi Jeolla Utara.
Pada pukul 6 sore, menurut data dari Korea Environment Corp kepadatan debu sangat halus, yang disebut PM 2.5, mencapai tingkat "sangat buruk".
Korea Selatan mengukur polusi udara dengan dibagi menjadi empat tingkat yaitu, "baik", "rata-rata", "buruk", dan "sangat buruk".
PM 2.5 dan PM 10 mengacu pada partikulat yang berdiameter lebih kecil dari 2,5 mikrometer dan 10 mikrometer, menurut laporan Yonhap.
Institut Penelitian Lingkungan Nasional mengatakan bahwa tingginya polusi ini disebabkan oleh kombinasi partikel mikro dari China, yang mulai berhembus pada Kamis malam, dan polutan udara domestik terakumulasi karena udara yang stagnan.
Di bawah peringatan, serangkaian tindakan darurat untuk mengurangi debu halus harus diterapkan. Ini menandai penerbitan pertama langkah-langkah pengurangan darurat pada paruh kedua tahun ini.
Hal itu mendorong pihak berwenang untuk memberlakukan langkah-langkah pengurangan darurat untuk wilayah Seoul dan wilayah lainnya pada Minggu pagi.
Langkah-langkah pengurangan termasuk pengurangan operasi pembangkit listrik tenaga batubara. Mereka akan diterapkan pada organisasi publik dan lokasi konstruksi di wilayah di bawah peringatan.
Polusi udara debu mikro diperkirakan akan tetap tinggi untuk wilayah tengah, timur laut dan barat daya hingga Minggu sore, kata lembaga itu, sebelum mulai mereda dengan hujan dan angin kencang yang diperkirakan terjadi Minggu malam.
