Katakini.com,- Ketua Asosiasi Tenis Wanita pada hari Rabu menyuarakan keprihatinan atas email yang diterimanya di mana pemain tenis profesional Cina Peng Shuai dikatakan menyangkal tuduhan serangan seksual sebelumnya.

Peng, salah satu bintang olahraga terbesar Cina, mengatakan di media sosial awal bulan ini bahwa mantan wakil perdana menteri Cina Zhang Gaoli memaksanya melakukan hubungan seks dan bahwa mereka kemudian memiliki hubungan suka sama suka.

Postingannya dengan cepat dihapus dan dia tidak terlihat secara publik atau membuat pernyataan sejak itu, yang mengkhawatirkan komunitas tenis global.

Di Twitter, outlet media yang berafiliasi dengan pemerintah Cina, CGTN, merilis apa yang dikatakannya sebagai email yang dikirim Peng kepada Ketua dan CEO WTA Steve Simon di mana dia membantah tuduhan itu, dan bahwa dia tidak hilang atau tidak aman, tetapi  sedang “beristirahat di rumah. ”

Namun dalam pernyataan tertulisnya sendiri, Simon mengatakan email itu hanya mengangkat kekhawatirannya tentang “keamanan dan keberadaan” Peng, dan bahwa dia sulit percaya bahwa dia benar-benar menulis email tersebut.

Peng adalah mantan pemain ganda peringkat 1 dunia, meraih 23 gelar ganda tingkat tur, termasuk Grand Slam di Wimbledon pada 2013 dan Prancis Terbuka pada 2014.

Dia belum mengikuti tur sejak Qatar Terbuka pada Februari 2020, sebelum pandemi Covid-19.

Mantan Wakil Perdana Menteri Zhang pensiun pada tahun 2018 dan sebagian besar telah menghilang dari kehidupan publik, seperti biasa dengan mantan pejabat Tiongkok.(VOA)