Katakini.com – Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan segera akan menetapkan alur pelayaran Pelabuhan Nunukan, Kalimantan Utara, sebagai pelabuhan lintas batas antara Indonesia dan Malaysia.

Demikian disampaikan Direktur Kenavigasian yang diwakili Kasubdit Penataan Alur dan Perlintasan, Hendri Amir, melalui keterangan tertulis Focus Group Discussion Penetapan Alur Pelayaran Masuk Pelabuhan Nunukan yang diterima katakini.com di Bogor, Jawa Barat, Kamis (18/11/2021).

Pelabuhan Nunukan selain digunakan untuk bongkar muat barang, peti kemas dan terminal penumpang domestik, juga diperuntukan sebagai pelabuhan lintas dengan Kota Tawau, Malaysia. Sering kali pelabuhan ini menjadi transit pekerja Indonesia yang hendak bekerja ke Malaysia atau yang pulang dari Malaysia.

“Dari ramainya kegiatan di Pelabuhan Nunukan tersebut, maka penataan alur pelayaran sudah selayaknya dilaksanakan untuk segera ditetapkan karena untuk mempermudah para pengguna alur pelayaran dalam melakukan olah gerak di Pelabuhan Nunukan demi mendukung kelancaran kegiatan kepelabuhanan dan program Tol Laut yang menjadi andalan masyarakat di Kabupaten Nunukan,” ujar Hendri.

Adapun Survey Hidro-Oceanografi dalam rangka rencana penetapan alur pelayaran masuk Pelabuhan Nunukan dilakukan oleh Tim Distrik Navigasi Kelas III Tarakan dengan lokasi survey di perairan sekitar Pelabuhan Nunukan.

Berdasarkan hasil survey diperoleh hasil yang menunjukan tidak ada spot-spot bahaya navigasi di alur pelayaran Pelabuhan Nunukan, sehingga dari segi kedalaman aman dan selamat untuk dilayari serta akan dilakukan pemasangan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) sejumlah 8 unit.