• News

Pangkas Emisi Gas Metana, Hampir 90 Negara Sudah Berkomitmen

Asrul | Selasa, 02/11/2021 21:43 WIB
Pangkas Emisi Gas Metana, Hampir 90 Negara Sudah Berkomitmen Terumbu karang di Taiwan mengalami pemutihan akibat pemanasan global (Foto: AFP)

katakini.com - Hampir 90 negara berkomitmen untuk memangkas 30 persen gas metana dari yang ada sekarang, yang dikatakan memicu efek rumah kaca.

Metana adalah gas rumah kaca utama setelah karbon dioksida. Unsur ini memiliki potensi perangkap panas yang lebih tinggi daripada CO2, tetapi terurai lebih cepat di atmosfer.

Ikrar Metana Global, yang pertama kali diumumkan pada September, sekarang mencakup setengah dari 30 penghasil metana teratas yang menyumbang dua pertiga dari ekonomi global, menurut keterangan Gedung Putih.

Negara terbaru yang menandatangani komitmen tersebut ialah Brasil, satu dari lima negara penghasil metana terbesar di dunia dikutip dari Reuters pada Selasa (2/11).

China, Rusia dan India, juga lima besar penghasil metana, belum menandatangani janji tersebut. Negara-negara itu semuanya termasuk dalam daftar yang diidentifikasi sebagai target untuk bergabung.

Sejak pertama kali diumumkan pada September lalu, Amerika Serikat dan Uni Eropa telah bekerja untuk menggandeng penghasil emisi metana terbesar di dunia untuk bergabung dalam kemitraan.

Ada sekitar 60 negara yang mendaftar minggu lalu, setelah dorongan diplomatik terakhir dari Amerika Serikat dan UE menjelang KTT COP26.

Meskipun ini bukan bagian dari negosiasi formal PBB, ikrar metana dapat menjadi salah satu hasil paling signifikan dari konferensi COP26, mengingat potensi dampaknya dalam menahan bencana perubahan iklim.

Sebuah laporan PBB pada Mei lalu menemukan bahwa pengurangan tajam emisi metana dekade ini dapat menghindari hampir 0,3 derajat Celcius dari pemanasan global pada tahun 2040-an.

Gagal mengatasi metana, akan mendorong keluar dari mencapai tujuan Perjanjian Paris untuk membatasi kenaikan suhu global menjadi 1,5 C di atas tingkat pra-industri dan menghindari dampak terburuk dari perubahan iklim.

FOLLOW US