Seorang wanita migran Irak dengan anak-anak duduk di tanah saat mereka dikelilingi oleh penjaga perbatasan dan petugas polisi setelah mereka melintasi perbatasan Belarusia-Polandia selama krisis migran yang sedang berlangsung, di Hajnowka, Polandia, pada 14 Oktober 2021. (Foto: CNA)
katakini.com - Pemerintah Polandia mendukung atas kebijakan pemberian sanksi terhadap maskapai penerbangan yang mengangkut imigran yang berharap dapat memasuki Uni Eropa ke Belarus.
Hal itu dikatakan menteri dalam negeri dalam sebuah surat kepada mitranya dari Jerman pada hari Kamis 21/10.
Para menteri luar negeri Uni Eropa memperdebatkan sanksi ekonomi baru terhadap Belarusia pada hari Senin, termasuk pada maskapai penerbangan, untuk menghentikan apa yang dikatakan Brussel sebagai kebijakan yang disengaja oleh Minsk untuk menerbangkan ribuan migran dari Irak, Iran dan Afrika dan mengirim mereka melintasi perbatasan.
Presiden Belarus Alexander Lukashenko menyangkal hal ini dan menyalahkan Barat atas apa yang dia katakan sebagai bencana kemanusiaan setelah para migran terdampar di perbatasan Belarusia-Polandia.
"Polandia mendukung perluasan sanksi terhadap rezim Lukashenko dan menjatuhkan sanksi pada maskapai yang mendapat untung dari mengangkut migran ilegal ke Belarus," tulis Mariusz Kaminski seorang politikus asal Polandia, sebagaimana dikutip dari CNA.
Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer menawarkan untuk mengirim petugas kontrol perbatasan ke Polandia untuk membantu negara itu mengelola masuknya migran dari Belarusia, Jerman juga menawarkan dukungan logistik untuk rencan tersebut.
Kaminski berterima kasih kepada Seehofer atas tawaran bantuannya, dan mengatakan polisi Polandia dan dinas khusus akan bekerja sama dengan Jerman dalam mengidentifikasi dan memerangi jaringan penyelundupan manusia.
