Warga Afghanistan di Kupang Kembali Demo di Depan Kantor IOM

. | Kamis, 07/10/2021 18:00 WIB
  Warga Afghanistan di Kupang Kembali Demo di Depan Kantor IOM Anak-anak Afghanistan mengikuti orang tuanya berdemo di depan kantor IOM Kupang.

katakini.com--Sejumlah warga negara asing (WNA) yang merupakan pengungsi asal Afghanistan kembali menggelar demo di depan kantor IOM Kupang di Kelurahan Oesapa Barat, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang,Nusa Tenggara Timur, Kamis (7/10/2021).

Para pengungsi merupakan anak-anak, remaja hingga perempuan yang selama ini sudah tinggal sementara di Kota Kupang, ibukota provinsi Musa Tenggara Timur.

Para remaja, anak-anak hingga kaum perempuan pengungsi asal Afganistan yang berada di Kupang kembali turun ke depan Kantor IOM Kupang untuk menyuarakan semua keluhan maupun permintaan yang selama ini ditunggu.

Para pengungsi ini berkumpul di depan Kantor IOM Kupang, yang berada di wilayah Walikota Kupang, NTT.

Ditengah terik panasnya matahari siang, dibalut keringat harapan, para pengungsi ini selalu berteriak meminta keadilan kepada pihak IOM maupun UNHCR untuk menolong mereka.

Sebagian besar para orang dewasa membawa kertas kartun yang bertuliskan terkait harapan dan kritikan mereka yakni, 9 Years enough, Do Not Treat Us Politically, please, stop Torture!, serta masih banyak tulisan permintaan maupun kritikan lainnya.

Abbas Haidari, salah satu pengungsi Afganistan yang ditemui wartawan di sela-sela demo menyampaikan kalau mereka hari ini melaksanakan aksi demo damai dalam rangka menginginkan negosiasi bersama pihak IOM di kantor.

Di lokasi kantor IOM Kupang pun terlihat tertutup pintu pagar hingga pintu kantor.

Abbas mengaku kecewa dengan pihak IOM hingga saat ini yang belum menerima mereka untuk berdialog.

Abbas pun mengakui jika dirinya maupun semua pengungsi Afghanistan yang ada di Kupang sudah lelah menunggu, maka pihaknya ingin meminta IOM dan UNHCR untuk membantu mereka terkait kondisi atau keadaan dari keluarga mereka di Afganistan tidak ada kabar bagi mereka.

Dia menyampaikan bahwa, di negara mereka, semua anak-anak dilarang untuk bersekolah.

Dia mengatakan bahwa, pengungsi yang ada di Kupang sejak 8 tahun hingga 10 tahun yang lalu.

Maka, dia maupun yang lainnya meminta kepada IOM maupun UNHCR agar memproses hidup mereka seperti apa dan bagaimana kedepan.

Pihak IOM dan UNHCR melalui humas publikasi menyampaikan bahwa akan menginformasikan terkait demo pengungsi Afghanistan kepada wartawan pada Jumat, 8 Agustus 2021.

 

 

 

FOLLOW US