Jakarta, Katakini.com – Tidaklah mudah bagi wanita yang memiliki buah hati untuk tetap bekerja di luar rumah. Dua peran sekaligus harus Anda lakukan dengan seimbang agar tetap bahagia dan keluarga tidak terbengkalai.

Ketika memilih peran menjadi ibu bekerja, seharusnya tak ada alasan tiba-tiba merasa ragu bahkan menyesal harus meninggalkan si kecil untuk bekerja. Anda harus menyadari dengan konsukuen dari pilihan tersebut.

Apapun pekerjaan yang Anda geluti saat diluar rumah tetaplah menyadari dengan kodrat Anda sebagai seorang istri dan ibu. Siapkan mental dan jangan terkaget-kaget bila Anda mengalami dilema dengan situasi yang tidak duga.

Saat Si Kecil sakit jangan panik yang berlebihan. Wajar bagi seorang ibu sedih melihat buah hatinya sakit, Namun, Anda harus bersikap tenang dan meminta pengasuh untuk mengukur temperatur anak setiap 15 menit dan melaporkan keadaan Si Kecil. 

Jika kesehatan anak semakin memburuk setelah diberi pertolongan pertama, Anda bisa minta izin kepada atasan, untuk pulang lebih cepat atau tidak bekerja pada hari itu. Ingat, Anda juga berkoordinasi dengan rekan kerja. Tujuannya agar Anda dapat merawat si kecil dengan tenang.

Bukan itu saja, situasi kala pembantu atau pengasuh mendadak izin pulang kampung seringkali membuat Anda pusing karena memikirkan sendiri solusinya. Ajaklah suami untuk membagi tugas bersama. Ajarkan pula anak untuk mandiri secara perlahan tapi tetap dalam pengawasan Anda dan suami.

Bila tempat tinggal Anda berdekatan dengan keluarga, mungkin sesekali dapat menitipkan anak  sementara kepada kakek nenenknya atau saudara untuk menjaganya. Namun lebih baik Anda dan suami cuti bergantian untuk menjaga buah hati.

Kesempatan ini dapat Anda gunakan untuk lebih dekat dengan buah hati, seperti mengajaknya bermain di taman atau mengajaknya ke supermarket untuk mengisi waktu berdua dengan Si Kecil. 

Selain itu, ada saja kejadian yang tidak dapat Anda duga terjadi seperti Suami tiba-tiba sakit, anak rewel, pesta ulang tahun anak atau anniversary dan lainnya. Kerapkali ibu bekerja merasa dirinya tak berdaya. Anda dapat pertimbangkan untuk satu hari saja bekerja di rumah dengan membawa pekerjaan pulang.

Inginnya sih menangani semuanya, tapi apa daya Anda tidak dapat menyelesaikan semua tanpa bantuan orang lain. Urusan rumah dan anak bukan hanya urusan Anda sendiri, libatkan pasangan selalu dalam menyelesaikan berbagai persoalan dalam rumah. Senantiasa diskusikan dengan pasangan pembagian tugas dan peran masing-masing.

Tak ada salahnya juga Anda bicarakan dengan keluarga, sahabat atau rekan kerja dan atasan, siapa tahu masukan dari mereka bisa jadi solusi tambahan.