JAKARTA - Hyundai Motor Group bersama dengan LG Energy Solution (LGES) Korea Selatan telah memulai pembangunan pabrik senilai US$1,1 miliar untuk membuat baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia.
Dalam siaran video, Rabu15/09/2021, Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan pabrik tersebut merupakan fasilitas baterai EV pertama di Asia Tenggar..
“Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia dan dengan potensi ini, saya yakin dalam tiga hingga empat tahun ke depan, dengan pengelolaan yang baik, Indonesia akan menjadi produsen utama produk berbasis nikel, seperti baterai,” kata Jokowi.
Menteri Invenstasi Indonesia Bahlil Lahadalia akan jadikan Jawa Barat sebagai bagian dari rencana pembangunan itu.
Kepala eksekutif LGES Jong-hyun Kim, mengatakan dalam sebuah alamat virtual bahwa baterai akan diproduksi menggunakan teknologi terbaru perusahaan dan dipasang di berbagai EV Hyundai Motor dan Kia Motors Corp.
Dilansir dari CNA, Rencananya pembangunan akan diselesaikan pada pertengahan tahun 2023. Hyundai Motor Group dan LGES mengatakan, menambahkan bahwa produksi massal sel baterai di fasilitas baru diharapkan akan dimulai pada paruh pertama tahun 2024.
Fasilitas ini diharapkan setiap tahun menghasilkan 10 gigawatt jam (GWh) sel baterai lithium-ion NCMA (nikel-kobalt-mangan-aluminium) untuk memberi daya lebih dari 150.000 EV.
Hyundai Motor Group dan LGES berharap dapat mengembangkan industri baterai di Indonesia, serta pabrik perakitan untuk kendaraan listrik dan infrastruktur pengisian daya.