DUBAI - Kepala pengawas nuklir PBB Rafael Grossi akan melakukan pembicaraan di Iran pada hari Minggu 12/09/2021 yang dapat meredakan kebuntuan antara Teheran dan Barat.

Seperti halnya mengancam untuk meningkatkan dan menggagalkan negosiasi untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran.

Grossi tiba di Teheran semalam, kata media pemerintah Iran, menjelang pertemuan Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional pekan depan.

IAEA dan utusan Iran untuk badan tersebut mengatakan dia akan bertemu dengan kepala baru Organisasi Energi Atom Iran, Mohammad Eslami.

Grossi diperkirakan akan mengadakan konferensi pers di bandara Wina sekitar pukul 20.30 setelah kembali pada hari Minggu, kata IAEA.

Washington dan sekutu Eropanya telah mendesak pemerintahan garis keras Presiden Ebrahim Raisi, yang mulai menjabat pada Agustus, untuk kembali ke perundingan.

Di bawah kesepakatan 2015 antara Iran dan negara-negara besar, Teheran menyetujui pembatasan kegiatan nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi.

Dilansir dari CNA, Pada 2018, Presiden Donald Trump menarik Amerika Serikat keluar dari kesepakatan. Iran menanggapi pada 2019 dengan melanggar banyak pembatasan inti kesepakatan, seperti memperkaya uranium ke kemurnian yang lebih tinggi, lebih dekat dengan yang cocok untuk digunakan dalam senjata nuklir.

Kekuatan Barat harus memutuskan apakah akan mendorong resolusi yang mengkritik Iran dan meningkatkan tekanan untuk menghalangi IAEA pada pertemuan Dewan Gubernur yang beranggotakan 35 negara minggu depan.

Negara-negara di Dewan Gubernur IAEA akan mengawasi kunjungan Grossi untuk melihat apakah Iran memberikan akses ke peralatan pemantauan untuk melayaninya atau menawarkan prospek jawaban atas partikel uranium yang ditemukan di situs-situs sebelumnya yang tidak diumumkan.