NEW YORK – Petenis Putri Inggris Emma Raducanu meraih juara tunggal putri Grand Slam saat ia mengalahkan Leylah Fernandez untuk memenangkan AS Terbuka dengan gaya yang paling mendebarkan.
Moment ini menjadi moment yang sangat dramatis, dimana kemenangan ini menjadi akhir dari penantian Inggris selama 44 tahun untuk Juara Grand Slam.
Petenis berusia 18 tahun itu mengakhiri perjalanannya di New York dengan kemenangan 6-4 6-3 atas lawannya dari Kanada yang berusia 19 tahun di final berkualitas tinggi.
Raducanu menjatuhkan dirinya ke lantai dengan tak percaya saat dia menembakkan sebuah ace untuk mengakhiri perjalanan yang paling luar biasa.
Keduanya berbagi pelukan hangat sebelum Raducanu menaiki tangga di Stadion Arthur Ashe untuk merayakan kemenangannya.
Dilansir dari BBC, Raducanu didukung oleh Virginia Wade yang emosional, yang merupakan wanita Inggris terakhir yang memenangkan trofi utama di Wimbledon pada tahun 1977.
"Sangat berarti memiliki Virginia Wade di sini dan juga Tim Henman," kata Raducanu dalam pidatonya di pengadilan.
"Mereka adalah ikon Inggris dan bagi saya untuk mengikuti jejak mereka memberi saya keyakinan bahwa saya bisa melakukannya."
Dengan begitu Raducanu menjadi orang Inggris termuda yang memenangkan gelar Grand Slam dan Wanita pertama yang memenangkan AS Terbuka tanpa kehilangan satu set pun sejak Serena Williams pada 2014
Dia akan membawa pulang hadiah uang £1,8 juta, naik ke peringkat 23 dunia dan akan menjadi petenis nomor satu Inggris pada hari Senin.