• News

Filipina Terima Suaka Asal Afghanistan

Akhyar Zein | Rabu, 01/09/2021 04:18 WIB
Filipina Terima Suaka Asal Afghanistan Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin Jr.( foto: Reuters/ voaindonesia)

Jakarta, Katakini.com,- Filipina hanya akan menerima pencari suaka asal Afghanistan yang melarikan diri dari pengambilalihan Taliban dengan berbasis pemerintah-ke-pemerintah.

Dalam rapat dengan parlemen, Selasa, Menteri Luar Negeri Teodoro Locsin Jr. memastikan Filipina akan terus membantu pencari suaka dan pengungsi dari Afghanistan.

“Mengenai pencari suaka dan pengungsi, Filipina akan terus memberikan bantuan sejalan dengan tradisi panjang aksi kemanusiaan yang tepat waktu dan responsif,” kata Locsin dikutip dari kantor berita pemerintah, PNA.

Locsin mengaku tidak dapat mengatakan lebih banyak lagi mengingat situasi di Afghanistan terus berkembang.

Namun, Locsin menegaskan Filipina tidak akan menerima permintaan dari organisasi non-pemerintah dan sektor swasta.

“Tapi, izinkan saya menambahkan peringatan ini, kami tidak akan terlibat dalam suaka apa pun kecuali itu atas dasar pemerintah-ke-pemerintah,” ungkap dia.

Locsin mengatakan total sebanyak 187 warga Filipina telah dievakuasi dari Afghanistan sejak Taliban merebut ibu kota Kabul pada 15 Agustus lalu.

Menurut dia, terdapat 24 warga Filipina yang masih berada di Kabul hingga 30 Agustus, terdiri dari delapan orang meminta repatriasi dan sisanya ingin tetap tinggal.

Gerakan Taliban menguasai Afghanistan setelah mengambil ibu kota Kabul pada 15 Agustus, memaksa presiden Afghanistan dan pejabat tinggi lainnya untuk meninggalkan negara itu.

Perebutan kekuasaan yang tak terduga memicu kekacauan mereka yang ingin melarikan diri dari Afghanistan, termasuk warga sipil yang membantu tentara atau kelompok asing.

Penerbangan terakhir dan semua pasukan militer AS sudah meninggalkan Afghanistan pada Senin, tepat sebelum batas waktu 31 Agustus yang disepakati dengan Taliban.

Semua mata sekarang tertuju pada Taliban atas aturan seperti apa yang akan mereka terapkan di negara yang terbagi secara etnis itu.

Kelompok tersebut mengatakan sedang dalam proses membentuk pemerintahan yang inklusif.(AA)

FOLLOW US