• News

Uni Eropa Hapus AS dari Daftar Negara Aman untuk Perjalanan

Asrul | Selasa, 31/08/2021 07:40 WIB
Uni Eropa Hapus AS dari Daftar Negara Aman untuk Perjalanan Ilustrasi Virus Covid-19 (Photo created by wirestock via Freepik)

Brussels, katakini.com - Pemerintah Uni Eropa pada Senin (30/8) sepakat menghapus Amerika Serikat (AS) dari daftar Uni Eropa untuk negara yang aman dari COVID-19 untuk perjalanan.

Ini berarti pengunjung AS dan mereka yang berasal dari lima negara lain kemungkinan akan menghadapi kontrol yang lebih ketat, seperti tes COVID-19 dan karantina.

Disadur dari Reuters, Israel, Kosovo, Lebanon, Montenegro, dan Makedonia Utara juga telah dihapus dari daftar Eni Eropa untuk negara yang aman untuk perjalanan.

Daftar tersebut berupaya menyatukan aturan perjalanan di seluruh blok, meskipun tidak mengikat masing-masing negara Uni Eropa, yang bebas menentukan kebijakan perbatasan mereka sendiri.

Sudah beberapa negara Uni Eropa, seperti Jerman dan Belgia, mengkategorikan AS sebagai zona merah, membutuhkan tes dan karantina.  Adapun Prancis dan Belanda masih menganggap AS masih aman untuk perjalanan.

Daftar ini sebagian besar disusun berdasarkan situasi COVID-19 di setiap negara, dengan faktor timbal balik juga.

Rata-rata kasus harian AS COVID-19  meningkat menjadi lebih dari 450 per juta orang dalam seminggu hingga 28 Agustus, dibandingkan dengan di bawah 40 pada pertengahan Juni ketika Uni Eropa menambahkan Amerika Serikat ke dalam daftarnya, angka dari Our World in Data menunjukkan.

Angka kasus untuk Israel, Kosovo dan Montenegro bahkan lebih tinggi.

Daftar aman Uni Eropa sekarang terdiri dari 17 negara, termasuk Kanada, Jepang, dan Selandia Baru.

Negara Uni Eropa tersebut masih mengizinkan sebagian besar pengunjung non-Uni Eropa yang divaksinasi sepenuhnya, meskipun tes dan periode karantina dapat berlaku, tergantung pada negara kedatangan Uni Eropa.

Washington tidak mengizinkan warga Eropa untuk berkunjung dengan bebas. Negara Uni Eropa itu sendiri terbagi antara mereka yang khawatir tentang kurangnya timbal balik dan peningkatan kasus AS dan lainnya yang lebih bergantung pada pariwisata dan enggan membatasi pelancong AS.

FOLLOW US