katakini.com--Tingkat kesehatan Bank Pembangunan Daerah NTT atau Bank NTT berdasarkan penilaian Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam kondisi sehat. Salah satu penilaian OJK adalah soal risk based rating bank (RBBR) Bank NTT semester I-2021 di mana Bank NTT dinyatakan sebagai bank sehat.

"Kerja keras, dedikasi dan semangat yang dilakukan Bank NTT kurang lebih 8 bulan akhirnya membuahkan hasil yang baik," kata Direktur Utama Bank NTT, Alex Riwu Kaho dalam konferensi pers Bank NTT TKB 2 Menuju Bank Devisa, Senin (23/8/2031).

Ia mengaku penilaian sebagai bank yang sehat merupakan kado terindah bagi HUT ke-59 Bank NTT dan kado HUT ke-76 Kemerdekaan.

Alex menyebut tantangan untuk membawa Bank NTT sebagai bank kebanggaan masyarakat NTT menjadi bank sehat merupakan motivasi bagi manajemen Bank NTT saat ini.

Komitmen manajemen itu jelas Alex, diwujudkan melalui salah satu program strategis yang dilaksanakan sejak akhir tahun 2021 dimana Bank NTT bertekad bahwa di semester I 2021 Bank NTT harus menjadi bank yang sehat.

"Kerja keras, dedikasi dan semangat yang dilakukan Bank NTT kurang lebih 8 bulan akhirnya membuahkan hasil yang baik," imbuhnya.

Saat ini kata dia, Bank NTT telah memasuki era baru, sebagai bank sehat, challenge untuk mempertahankan akan lebih sulit. Namun sebagai bank sehat terbuka peluang bagi Bank NTT untuk meningkatkan bisnis bank ke depan.

Salah satu peluang tersebut adalah digitalisasi karena Bank NTT harus mampu dengan cepat beradaptasi dengan perubahan dinamika di dunia perbankan saat ini.

Ia menjelaskan bahwa saat ini Bank NTT telah berhasil mendigitalisasi operasional dua jaringan kantor yakni Kantor Cabang Utama dan Kantor Cabang Khusus.

"Sebagai bank kebanggaan masyarakat Nusa Tenggara Timur, kami akan terus memberikan pelayanan dan produk yang terbaik bagi pemerintah dan masyarakat NTT. Harapan kami akan terus tumbuh dan tetap berkontribusi bagi pembangunan di NTT," jelas Alex.