• News

Jusuf Kalla: Taliban Sekarang Lebih Terbuka

Akhyar Zein | Senin, 16/08/2021 15:30 WIB
Jusuf Kalla: Taliban Sekarang Lebih Terbuka Mantan Wapres Jusuf Kalla yakin Taliban akan lebih terbuka dari dulu saat kuasai Afghanistan. (foto: dok: Team Media JK)

Jakarta, Katakini.com,- Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meyakini Taliban akan lebih terbuka dibanding ketika mereka memerintah pada 1996-2001 silam.

JK memberikan komentar setelah kelompok tersebut mengklaim berhasil mengambil alih kendali istana presiden di Kabul pada Minggu.

Menurut JK, hal itu menjadi alasannya dua kali mengundang Taliban ke Jakarta beberapa tahun silam untuk menunjukkan Islam yang moderat.

Pada saat itu, kata JK, Taliban sangat kagum melihat Indonesia mempraktikkan Islam secara baik dan tidak konservatif.

“Hanya satu tujuannya ialah untuk mengubah cara berpikir mereka supaya terbuka. Jadi saya yakin bahwa juga nanti pemerintah lebih terbuka,” kata JK dalam konferensi pers virtual, Senin.

JK berpandangan tindakan Taliban nantinya akan memengaruhi dukungan negara lain.

JK berpandangan negara lain kemungkinan akan memberi pengakuan apabila Taliban nantinya lebih moderat, lebih bersahabat dengan negara lain, dan memperlakukan perempuan serta anak-anak dengan wajar.

“Kita wait and see, satu, dua bulan, tiga bulan ini baru kemudian masing-masing negara akan mempertimbangkan dukungannya,” ucap JK.

Menurut JK, Indonesia juga akan menunggu perkembangan situasi selanjutnya tetapi hubungan kedua negara tetap terjalin.

JK mengatakan Indonesia berhubungan secara diplomatik dengan Afghanistan sebagai negara, dan bukan antarpemerintahan.

JK berharap transfer kekuasaan antara pemerintahan Presiden Ghani kepada Taliban berjalan secara damai.

Taliban mengambil alih kendali istana presiden di Kabul pada Minggu, menurut juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid.

Ini terjadi setelah hari yang penuh perkembangan dari menit ke menit, termasuk masuknya Taliban ke ibu kota yang terkepung dan kepergian Presiden Ashraf Ghani bersama para pembantu dekatnya.

Membela keputusannya, Ghani mengatakan dalam sebuah pesan bahwa dia telah meninggalkan Kabul untuk menghindari pertumpahan darah.

Juru bicara Taliban Mujahid mengatakan kelompok garis keras tidak akan menerima pemerintahan transisi. Sebaliknya, Taliban menginginkan transisi kekuasaan segera.

Dewan konsultatif Taliban telah mengumumkan amnesti umum untuk pasukan Afghanistan dan pejabat pemerintah dalam hal penyerahan tanpa syarat.(AA)

FOLLOW US