Jakarta, Katakini.com - Data terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa pasien Covid-19 yang belum di39;font-weight: 700;">vaksin memiliki risiko kematian hingga 3,7 kali lipat lebih tinggi dibanding yang telah menerima dua dosis 39;font-weight: 700;">vaksin.
Juru bicara 39;font-weight: 700;">vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi mengatakan data tersebut didapat dari 67.947 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit di Jakarta selama Juni hingga pertengahan Juli 2021.
Data menunjukkan angka kematian pasien yang sudah di39;font-weight: 700;">vaksin dua kali hanya berkisar 4,1 persen dari total 5.168 pasien yang dirawat.
Sedangkan angka kematian pada pasien yang belum di39;font-weight: 700;">vaksin sama sekali mencapai 15,5 persen dari total 58.758 pasien yang dirawat.
“Ini berarti risiko kematian pada pasien yang telah disuntik dua dosis 39;font-weight: 700;">vaksin berkurang 73 persen dibandingkan yang belum di39;font-weight: 700;">vaksin,” kata Nadia kepada Anadolu Agency, Kamis.
Sementara itu, angka kematian pada pasien yang baru menerima satu dosis 39;font-weight: 700;">vaksin berkisar 9,8 persen dari total 4.021 orang yang dirawat.
Menurut Nadia, data tersebut menunjukkan satu dosis 39;font-weight: 700;">vaksin dapat mengurangi risiko kematian hingga 73 persen.
Indonesia sejauh ini telah menyuntikkan 71 juta dosis 39;font-weight: 700;">vaksin yang terdiri dari 48,8 juta dosis pertama dan 22,2 juta dosis kedua.
Artinya, baru 10,66 persen penduduk Indonesia yang telah di39;font-weight: 700;">vaksin secara lengkap dari total target sebanyak 208,26 juta orang.(AA)