• News

Menteri Tjahjo: Pemimpin Harus Beradaptasi dengan Teknologi

Yahya Sukamdani | Selasa, 15/06/2021 19:15 WIB
Menteri Tjahjo: Pemimpin Harus Beradaptasi dengan Teknologi Menteri Pemberdyaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo. Foto: panrb

Katakini.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo menyampaikan kepemimpinan ASN harus mampu mengimbangi segala tantangan disruptif melalui perubahan mendasar pada sistem dan manusia yang relevan dengan zaman, agar mampu menuju birokrasi berkelas dunia pada tahun 2024.

“Pelatihan Kepemimpinan Nasional yang diselenggarakan oleh LAN memiliki peran penting dalam mewujudkan birokrasi yang lebih dinamis, lincah, profesional, efektif, dan efisien dalam pelayanan publik,” ujarnya saat membuka Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat I (Diklatpim I) Angkatan L di Lembaga Administrasi Negara (LAN), Jakarta, Selasa (15/6/2021).

Tjahjo menekankan bahwa tugas birokrasi adalah menjamin agar manfaat program pemerintah dirasakan oleh masyarakat. Untuk itu diperlukan transformasi struktural, kultural, dan digital, yang mengubah kepemimpinan dan budaya, proses dan praktik, output serta layanan, supaya instansi pemerintah terus memperbarui dirinya untuk keberlangsungan masa depan dalam lingkungan strategis yang dinamis dan kompleks.

Kemampuan lain yang perlu dimiliki pemimpin adalah kompetensi manajerial dan sosial kultural. Kompetensi manajerial melingkupi integritas, kemampuan bekerja sama, komunikasi, orientasi pada hasil, pelayanan publik, mengembangkan diri dan orang lain, mengelola perubahan, serta pengambilan keputusan. Sedangkan, kompetensi sosial kultural diterapkan dengan peranan PPT sebagai agen perekat NKRI, pemersatu bangsa, yang siap mutasi lintas instansi.

Lebih lanjut dirinya menambahkan para Pejabat Pimpinan Tinggi (PPT) juga harus menunjukkan kemampuan intelektual, kemampuan interpersonal, kesadaran diri (self awareness), kemampuan berpikir kritis dan strategis (critical and strategic thinking), kemampuan menyelesaikan permasalahan (problem solving), kecerdasan emosional (emotional quotient), kemampuan belajar cepat dan mengembangkan diri (growth mindset), serta motivasi dan komitmen (grit).

Pada kesempatan tersebut, Kepala LAN Adi Suryanto menyampaikan jika tujuan penyelenggaraan PKN Tingkat I adalah mengembangkan kompetensi kepemimpinan kolaboratif pada JPT Madya yang dapat memobilisasi seluruh potensi pemerintah dan masyarakat, guna meningkatkan daya saing bangsa dan percepatan pembangunan nasional secara adil dan merata.

Adi menjelaskan kompetensi yang dikembangkan dalam PKN Tingkat I adalah kompetensi kepemimpinan kolaboratif yang diindikasikan dengan kemampuan melakukan pengembangan kapasitas kepemimpinan kolaboratif.

Kemudian memiliki kemampuan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan dalam menangani isu kebijakan nasional yang bersifat strategis dan kemampuan memimpin pencapaian arah kebijakan lintas instansi/sektor.

FOLLOW US