Jakarta, katakini.com - Lebih dari 1.000 seniman dan pekerja Kanada di sektor budaya telah menandatangani surat terbuka solidaritas dengan warga Palestina yang hidup di bawah pendudukan militer brutal Israel. 

Surat tersebut mencela Israel karena kolonialisme apartheid dan pemukim dan menyerukan lembaga-lembaga budaya di negara itu untuk mengakhiri kerja sama dengan kegiatan seni dan budaya yang disponsori Israel.

Seruan itu menyusul serangan terbaru Israel terhadap Gaza yang menewaskan lebih dari 250 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, 39 wanita, dan 17 orang lanjut usia. 

“Kami sangat terkejut dengan perkembangan terakhir di Palestina/Israel, pemboman keempat sejak 2009 di Gaza,” kata para penandatangan dilansir Middleeast, Rabu (02/06).

“Cukup sudah. Dua juta warga Palestina di Gaza, lebih dari 70 persen di antaranya adalah pengungsi, diusir secara paksa dari rumah mereka selama berdirinya negara Israel, juga menderita blokade darat, udara, dan laut yang brutal yang diberlakukan oleh Israel. sejak 2007."

Surat itu menggambarkan pendudukan militer Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebagai kolonialisme apartheid dan pemukim dengan tujuan pembersihan etnis. "Kita perlu menyebutnya apa adanya, desak mereka."

Para penandatangan menjanjikan dukungan mereka untuk BDS bersama dengan Kampanye Palestina untuk Boikot Akademik dan Budaya Israel. "Kami menyatakan dukungan kami untuk perjuangan bersejarah Afrika Selatan melawan apartheid - hal yang sama harus berlaku untuk perjuangan Palestina melawan negara apartheid Israel."

“Kami tergerak untuk berbicara menentang kekerasan yang sedang berlangsung dan penghancuran rumah-rumah rakyat Palestina, lingkungan alam mereka, lahan pertanian dan sumber daya. Kami selanjutnya bertekad untuk bekerja menuju akhir dehumanisasi rakyat Palestina sebagai hasil dari dukungan puluhan tahun. yang telah diberikan kepada negara jajahan pemukim Israel."

"Penekanan narasi Palestina" adalah referensi ke perselisihan pahit di Kanada atas liputan media Israel. Selama pengeboman sebelas hari baru-baru ini oleh negara kolonial di Jalur Gaza yang terkepung, lebih dari 2.000 orang menandatangani surat terbuka kepada ruang berita Kanada tentang meliput Israel-Palestina, dan menyerukan peliputan yang lebih adil dan seimbang dari pendudukan.