• News

Alumni UT Berbagi Pengalaman Kuliah di Luar Negeri

Asrul | Selasa, 01/06/2021 10:03 WIB
Alumni UT Berbagi Pengalaman Kuliah di Luar Negeri Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof. Ojat Darojat (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, katakini.com - Seorang alumni Universitas Terbuka (UT), Yulianti Suryawardhani membagikan pengalamannya kuliah jenjang lanjut ke luar negeri.

Saat ini, Yulianti yang merupakan lulusan Sastra Inggris UT tahun 2017, menempuh pendidikan di program studi leksiografi Universidade do Minho Portugal, dan Universidade de Santiago de Compostela Spanyol.

Dari pengalamannya ini, Yulianti mendorong agar lulusan UT tidak berhenti di jenjang sarjana, namun melanjutkan hingga jenjang yang lebih tinggi.

"Meski usia saya tidak lagi muda, saya berhasil mendapatkan beasiswa ke Portugal melalui beasiswa Erasmus Mundus," kata Yulianti dalam kegiatan `Halal bi Halal Universitas Terbuka` pada Senin (31/5) secara daring.

Kepada penonton yang didominasi mahasiswa penerima beasiswa di UT, Yulianti mengisahkan perjalanannya ke Portugal. Awalnya, dia sempat ragu karena usia yang tidak muda lagi.

Biasanya, lanjut Yulianti, batasan usia untuk menempuh jenjang master (S-2) di luar negeri ialah 30 tahun. Sementara usianya saat ini sudah 32 tahun.

Tapi berkat keberanian untuk mencoba, Yulianti berhasil lolos beasiswa Erasmus Mundus. Erasmus Mundus adalah beasiswa yang berasal dari dana hibah Uni Eropa, joint master degree minimal di dua universitas dunia di Eropa, tidak mengikat dan tidak ada batasan usia, beasiswa penuh, serta menyediakan lebih dari 100 prodi.

"Saya banyak terbantu saat kuliah di luar negeri karena metode pembelajaran yang digunakan mirip dengan UT, seperti penggunaan platform daring," ujar dia.

Sementara itu, Rektor Universitas Terbuka Prof. Ojat Darojat menyebut saat ini tren lulusan SMA/SMK yang mendaftar ke UT makin tinggi. Karena itu, kalangan milenial ini menurut dia perlu diberi motivasi agar konsisten dalam menyelesaikan pendidikan.

"Mahasiswa asal SMA ini perlu diberi semangat, motivasi, agar tetap konsisten, fokus dan berkeyakinan besar. Serta harus mampu menjadi pribadi yang mandiri setelah hidup di masyarakat," kata Ojat dalam sambutan virtualnya.

Ojat juga menekankan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menyediakan layanan pendidikan tinggi kepada siapa saja, tanpa terhalang kendala ekonomi, geografis, jenis kelamin, maupun tahun kelulusan.

FOLLOW US