"Kami mengecam serangan yang dilakukan saat warga Palestina melakukan ibadah Bulan Suci Ramadan dan juga saat perayaan Hari Raya Idul Fitri, sehingga mengganggu rangkaian ibadah umat Muslim Palestina," kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (`15/5/2021).

Hal itu dia katakan terkait dengan rangkaian serangan dan kekerasan Israel terhadap warga Palestina, dimulai dengan pengusiran warga Palestina dari Sheik Jarrah, serangan kepada warga Palestina di kompleks Masjid Al Aqsa, serangan Israel kepada warga sipil di jalur Gaza, dan tindak kekerasan di Tepi Barat.

Puan mengajak semua pihak menyerukan penghentian serangan Israel kepada Palestina.

Hal itu, menurut dia, terutama karena serangan Israel pada Palestina dilakukan di Bulan Suci Ramadan, suasana Idul Fitri, dan di tengah pandemi COVID-19.

"Hentikan serangan Israel pada Palestina dan kita serukan memberi bantuan kepada rakyat Palestina, termasuk prioritas bantuan vaksin COVID-19 dan berbagai alat kesehatan," ujarnya.

Puan menyampaikan tragedi kemanusiaan tersebut harus menjadi momentum untuk memulai kembali proses perdamaian yang komprehensif dan inklusif, sesuai dengan hukum internasional, resolusi PBB, dan parameter, serta konsensus internasional.

Menurut politikus PDI Perjuangan itu, tindak kekerasan Israel juga menyebabkan meningkatnya instabilitas di Timur Tengah.

"Sangat disayangkan, di saat dunia memerlukan perdamaian dan bersatu untuk berperang melawan virus COVID-19, namun warga Palestina harus berjuang melawan aneksasi Israel," katanya seperti dilansir antaranews.

Mantan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan tersebut, juga mendorong pemerintah Indonesia untuk terus melanjutkan peran aktifnya dalam menghentikan serangan Israel dan memberi bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina.

Ia juga mendesak masyarakat internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk meredakan ketegangan dan membantu warga Palestina yang menjadi korban.