• News

Dubes AS: Kami Berharap Masalah S-400 Dapat Diselesaikan

Akhyar Zein | Sabtu, 06/02/2021 06:24 WIB
 Dubes AS: Kami Berharap Masalah S-400 Dapat Diselesaikan Rudal sistem pertahanan udara S-400. (Foto: Sputnik)

Katakini.com - Duta Besar Amerika Serikat (AS) di Turki pada Jumat mengatakan bahwa mereka berharap masalah S-400 antara Turki dan AS dapat diselesaikan.

"Kami berharap masalah S-400 bisa diselesaikan. Tapi jika tidak bisa, kami akan terus fokus pada semua bidang kerja sama kami yang tidak secara langsung terkena sanksi yang kami berikan," kata Dubes David Satterfield, mengevaluasi hubungan Turki-AS kepada wartawan.

Pada 14 Desember, melalui Undang-Undang Penentang Lawan Amerika Melalui Sanksi (CAATSA), AS menjatuhkan sanksi terhadap Turki atas akuisisi sistem pertahanan rudal S-400 Rusia.

Pada April 2017, ketika upaya berlarut-larut untuk membeli sistem pertahanan udara dari AS tidak membuahkan hasil, Turki pun menandatangani kontrak dengan Rusia untuk membeli rudal S-400.

Akuisisi Turki atas sistem pertahanan udara S-400 Rusia yang canggih mendorong AS untuk menghapus Turki dari program F-35 pada Juli 2019.

AS mengklaim sistem tersebut dapat digunakan oleh Rusia secara diam-diam untuk mendapatkan informasi rahasia pada jet tersebut dan tidak sesuai dengan sistem NATO.

Turki pun membantah bahwa S-400 tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem NATO dan tidak akan menimbulkan ancaman bagi aliansi tersebut, dan mengusulkan komite untuk memeriksa masalah tersebut.

Negara itu juga mengatakan pihaknya membeli sistem Rusia setelah AS selama bertahun-tahun menolak upayanya untuk membeli rudal Patriot AS.

Pejabat Turki telah berulang kali mengusulkan kelompok kerja untuk memeriksa masalah kompatibilitas teknis.

Menyebut posisi negaranya mengenai SDF - cabang Suriah dari kelompok teror YPG/PKK - tidak berubah, Satterfield mencatat bahwa mereka akan terus bekerja dengan SDF di timur laut Suriah.

"Kami terus terlibat dalam upaya untuk menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh ISIS/Daesh di timur laut Suriah, saat kami bekerja untuk mengatasi ancaman itu di tempat lain di wilayah tersebut," tutur dia.

Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK - yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS, dan UE - bertanggung jawab atas kematian hampir 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak, dan bayi.

YPG adalah cabang PKK di Suriah, dan pada 2017, kelompok teror tersebut berusaha untuk mengubah namanya menjadi apa yang disebut SDF. (Anadolu Agency)

FOLLOW US