• News

Indonesia Evaluasi Vaksin Covid-19 Buatan Pfizer Setelah Kematian Lansia Norwegia

Akhyar Zein | Rabu, 20/01/2021 17:01 WIB
Indonesia Evaluasi Vaksin Covid-19 Buatan Pfizer Setelah Kematian Lansia Norwegia Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kementerian Kesehatan akan mengevaluasi vaksin Pfizer menyusul pemberitaan mengenai 33 orang yang meninggal seusai mendapatkan vaksin tersebut di Norwegia

Katakini.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memastikan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kementerian Kesehatan akan mengevaluasi vaksin Pfizer menyusul pemberitaan mengenai 33 orang yang meninggal seusai mendapatkan vaksin tersebut di Norwegia.

Moeldoko mengatakan pemerintah baru akan memutuskan penggunaan vaksin Pfizer setelah evaluasi rampung.

Pemerintah juga akan menganalisis data dari sejumlah negara yang menggunakan vaksin Pfzier sebagai vaksin prioritas.

"Tapi yang pasti, Indonesia melalui Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan BPOM akan mengevaluasi itu," jelas Moeldoko di kantornya pada Rabu.

Pekan lalu, Badan Obat-obatan Norwegia mengumumkan setidaknya 23 orang lansia yang menerima suntikan vaksin Pfizer/BioNTech meninggal.

Badan tersebut mengatakan 13 kasus kematian itu kemungkinan terkait dengan efek samping vaksin, seperti demam dan mual.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia tentang efek samping vaksin.

Lebih dari 48.000 orang sejauh ini telah menerima dosis vaksin di negara itu.

Namun, Otoritas kesehatan di Norwegia pada Senin mengatakan mereka tidak menemukan bukti hubungan langsung antara vaksin Pfizer/BioNTech dan kematian warga lanjut usia penerima vaksin.

"Berdasarkan laporan ini kami tidak dapat mengesampingkan bahwa efek samping yang umum, seperti demam dan mual, dapat berpengaruh pada kondisi yang lebih serius dan fatal pada beberapa pasien lemah dengan penyakit kronis yang parah," kata Sigurd Hortemo, kepala Badan Obat-obatan Norwegia.

Otoritas kesehatan Norwegia tetap merekomendasikan evaluasi terhadap "pasien yang lemah atau sakit kronis parah", untuk memutuskan apakah dia akan mendapatkan manfaat vaksin lebih besar daripada risiko efek samping.

“Kasus kematian yang dilaporkan tidak berdampak pada program vaksinasi Norwegia,” ungkap pernyataan tertulis dari Badan Obat-obatan Norwegia.(Anadolu Agency)

FOLLOW US