• News

Indonesia Ajukan 108 Juta Dosis Vaksin Kepada Covax Facility

Akhyar Zein | Jum'at, 08/01/2021 06:19 WIB
 Indonesia Ajukan 108 Juta Dosis Vaksin Kepada Covax Facility Indonesia Dapat 108 Juta Dosis Vaksin Covax Gratis dari GAVI. (Foto: MNC Media)

Katakinni.com - Pemerintah Indonesia ajukan akses terhadap 108 juta dosis vaksin Covid-19 melalui skema Covax Facility.

Covax Facility merupakan inisiatif global yang dipimpin oleh aliansi vaksin Gavi melalui skema kerja sama multilateral. Skema ini memungkinkan negara peserta mendapat jumlah vaksin hingga 20 persen dari total populasi begitu vaksin Covid-19 itu tersedia.

Hal itu ditandai dengan penandatanganan formulir permohonan vaksin bagian B oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Keuangan Sri Mulyani pada Kamis.

Dokumen ini melengkapi dua dokumen aplikasi yakni Vaccine Request dan Technical Assistance Form yang telah disampaikan kepada Gavi pada November dan Desember 2020.

“Penandatanganan form B ini adalah salah satu milestone penting untuk Indonesia bisa memperoleh akses atas maksimal 108 juta dosis vaksin gratis dari Gavi,” kata Budi dalam konferensi pers virtual, Kamis.

Budi mengatakan, vaksin yang didapat melalui Covax Facility bersifat gratis.

Indonesia, kata Budi, juga mengajukan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk menjabat sebagai Co-Chair di Gavi untuk mewakili suara Indonesia.

“Besok akan dilakukan voting untuk pemilihan co-chair dari salah satu posisi di Gavi, di mana kita mengusulkan ibu Menlu ada di sana, sehingga suara dari Indonesia terwakili di Gavi dan alokasi yang kita harapkan bisa terpenuhi dari Gavi,” kata Budi.

Dalam kesempatan yang sama, Menlu Retno mengatakan Indonesia akan terus memantau perkembangan terkait jenis vaksin yang akan didistribusikan oleh Gavi beserta waktu distribusinya.

Menurut dia, pembicaraan terkait hal tersebut akan berlangsung pada pekan kedua Januari.

“Sementara kita menunggu hasil pembahasan jenis vaksin dan kerangka waktunya, akan baik bagi kita untuk membahas persiapannya, baik infrastrukturnya dan logistiknya,” tutur Retno.(Anadolu Agency)

FOLLOW US