• Bisnis

Indonesia Catat Surplus Perdagangan Dari China Pada Oktober

Akhyar Zein | Senin, 16/11/2020 20:45 WIB
Indonesia Catat Surplus Perdagangan Dari China Pada Oktober Aktivitas Ekspor dan Impor Di Pelabuhan

Katakini.com – Indonesia meraih surplus tipis USD0,06 miliar dalam neraca perdagangan dengan China berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) untuk bulan Oktober.

Nilai ekspor nonmigas Indonesia ke China pada Oktober tercatat sebesar USD2,86 miliar atau 20,78 persen dari total ekspor pada bulan tersebut.

“Ekspor Indonesia ke China meningkat USD234,7 juta dari nilai ekspor pada September,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers virtual, Senin.

Dia mengatakan China masih menjadi tujuan ekspor utama Indonesia. Sementara itu, total impor nonmigas Indonesia dari China pada bulan Oktober sebesar USD2,8 miliar atau 28,83 persen dari total impor nonmigas keseluruhan.

Porsi impor nonmigas Indonesia asal China juga masih menjadi yang terbesar. “Pada Oktober, terjadi penurunan impor Indonesia asal China sebesar USD709,1 juta,” jelas Setianto.

Sementara itu, dia mengatakan pada Oktober Indonesia meraih surplus perdagangan terbesar dari Amerika Serikat sebesar USD1,02 miliar.
Surplus tersebut berasal dari total ekspor nonmigas sebesar USD1,63 miliar sementara total impor nonmigas USD609 juta.

Surplus terbesar kedua diraih Indonesia dari Filipina sebesar USD570,8 juta yang berasal dari ekspor nonmigas USD614,7 juta dan impor nonmigas USD43,9 juta.

Surplus terbesar ketiga Indonesia berasal dari India sebesar USD546,1 juta yang berasal dari total ekspor nonmigas USD874,4 juta dan impor nonmigas USD328,3 juta.

Selain itu, Indonesia pada bulan ini mencatat defisit neraca perdagangan terbesar dari Australia sebesar USD178,4 juta karena ekspor nonmigas yang sebesar USD198,2 juta sementara total impornya USD376,6 juta.

Defisit perdagangan lainnya diperoleh Indonesia dari Ukraina sebesar USD158,1 juta yang berasal dari ekspor nonmigas USD27,2 juta sementara impor mencapai USD185,3 juta.

Defisit terbesar selanjutnya berasal dari Hong Kong sebesar USD92,2 juta yang terdiri dari total ekspor nonmigas USD105,2 juta dan impor USD197,4 juta.(Anadolu)

FOLLOW US