• News

Satgas Covid-19 Ajak Masyarakat Antisipasi Gelombang Kedua Covid-19

Syafira | Jum'at, 13/11/2020 16:42 WIB
Satgas Covid-19 Ajak Masyarakat Antisipasi Gelombang Kedua Covid-19 Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. Foto: kabar24

Jakarta, katakini.com- Masyarakat Indonesia diminta untuk mewaspadai fenomena gelombang kedua penyebaran Covid-19. Antisipasi ini disampaikan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.

"Bahwa lonjakan kasus, merefleksikan kenaikan kasus aktif atau orang yang sakit, baik yang tengah menjalani isolasi atau dirawat akibat Covid-19," terang Wiku dikutip dari siaran persnya, Jumat (13/11/2020).

Ditambahkan Wiku, berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gejala Covid-19 akan muncul atau dapat dirasakan setelah 5 atau 6 hari terpapar virus Corona. Gejala Covid-19 paling lama dirasakan setelah 14 hari, bahkan terkadang tidak tampak sakit.

Terdapat dua istilah untuk membedakan pasien Covid-19. Pertama, asimtomatik, di mana penderita menularkan virus tanpa menunjukkan gejala apapun. Kedua, presimptomatik yang berarti pasien yang masih dalam tahap pengembangan gejala atau berada dalam masa inkubasi.

Wiku juga merujuk pada 3 penelitian yaitu, dari Kronbichler et al pada 506 pasien dari 36 studi (2020), He et al pada 50 pasien dari 114 studi (2020), dan Yu et al pada 79 pasien dari 3 Rumah Sakit di Wuhan China pada 2020. Ketiga penelitian itu menyatakan, kebanyakan penderita Covid-19 yang tidak bergejala adalah populasi berusia muda dan berpotensi menularkan orang-orang sekitarnya.

"Hal ini fenomenanya juga terjadi di Indonesia. Berdasarkan hasil riset itu, apabila seseorang terlihat sehat, bukan berarti mereka terbebas atau tidak berada dalam kondisi sakit," urai Wiku.

Karena itulah, Wiku meminta masyarakat untuk tetap menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan. Wiku menyebut risiko penularan akan lebih efektif ditekan apabila maksimal memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

"Saya imbau masyarakat jangan lengah, karena pandemi masih berlangsung. Dan saya apresiasi seluruh elemen, baik tenaga kesehatan, komunitas, pemerintah dan masyarakat karena kerjasamanya bisa bertahan di mas pandemi Covid-19 sampai sekarang," Wiku mengingatkan.

FOLLOW US