Jakarta, katakini.com - Pernyataan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bahwa aksi demo Pekerja dan Buruh Tolak UU Omnibus Law didanai dan ditunggangi kelompok tertentu membuat Serikat Pekerja (SP) geram.
Bahkan Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Transport Seluruh Indonesia (FSPTSI), HM. Jusuf Rizal mengajak Airlangga untuk buka-bukaan, siapa pendana demo yang dimaksud.“Airlangga jangan asal bicara dan melemparkan tuduhan yang menyebutkan aksi demo Pekerja dan Buruh Tolak UU Omnibus Law didanai dan ditunggangi. Itu membuat pekerja dan buruh marah,” tegas HM. Jusuf Rizal kepada media di Jakarta.Jusuf Rizal yang juga Presiden LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) juga mengingatkan bahwa para pejabat jangan asal melontarkan tuduhan tidak berdasar. Sebab hal itu akan melukai hati rakyat.“Makanya saya minta Airlangga harus beberkan siapa pendana. Para pekerja dan buruh merasa tidak nyaman dan geram dengan tuduhan itu. Padahal aksi itu murni dan mandiri. Jika Airlangga tidak dapat membeberkan, kami akan melakukan langkah hukum dan melaporkan ke penegak hukum atas dasar penyebaran hoaks,” tegas Jusuf Rizal.Pria berdarah Madura-Batak itu menyebutkan gerakan aksi demo tolak UU Omnibus Law itu murni dari lapis bawah. Mulai dari PUK hingga pengurus Federasi serta pengurus diberbagai daerah.Jika disebutkan didukung Federasi Besar, bisa jadi itu “Cek Kosong”. Diatas dukung, tapi dibawah menolak.“Karena itu, kami meminta Airlangga bisa membuktikan ucapannya agar tidak jadi fitnah. Seakan pekerja dan buruh demo bayaran. Itu membuat saling curiga diantara pekerja dan buruh. Airlangga terkesan juga mau memecah belah para pekerja dan buruh,” Ketua Tim Relawan Pekerja Buruh Jokowi-KH.Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 itu.Sebagaimana dilansir media, Airlangga