Katakini.com - Pemerintah menyatakan Indonesia sudah mengalami resesi ekonomi sejak awal tahun. Pandemi virus Covid-19 diklaim menjadi penyebab utama krisis ekonomi sepanjang tahun 2020. Akibatnya ekonomi menjadi tumbuh negatif, dan resesi ekonomi tidak bisa dihindarkan. 

Demikian disampaikan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu dalam diskusi virtual Kupas Tuntas Ekonomi dan APBN di Jakarta, Jum`at (25/9/2020).

Febrio mengatakan bahwa, Indonesia sudah mengalami resesi sejak awal tahun atau dikuartal kedua. Menurutnya dimana ekonomi sudah tumbuh melambat dibawah 5% dan terjadi berturut-turut, maka ekonomi sudah bisa dikatakan resesi.

"Begitu ada pertumbuhan ekonomi di bawah 5%, itu menjadi pertanyaan besar. Itu perlambatan ekonomi, apakah itu terjadi berkepanjangan.  Nah itu resesi," kata Febrio

Menurut Febrio, sebuah negara bisa dikatakan apabila ekonominya tumbuh minus dua kuartal berturut-turut. Begitu juga yang terjadi di Indonesia, dimana penurunan sudah terjadi sejak kuartal pertama tahun ini. Dimana ekonomi turun minus 5,32% pada kuartal kedua.

"Kalau resesinya, kita sudah resesi sepanjang tahun ini. Katakanlah kuartal tiga minus 2,9% sampai minus 1%, tapi sudah terjadi perbaikan. Tapi kalau secara keseluruhan ekonomi di 2020 ada di territory negatif," katanya.

Meski Indonesia sudah terjadi resesi ekonomi, namun tidak separah negara-negara lain didunia yang lebih parah. Bahkan untuk tingkat Asia Tenggara angkanya terbilang cukup baik dibanding negara maju sekelas Singapura atau Malaysia dengan kontraksi ekonomi diatas 10%.