• Kabar Desa

Ini Strategi Penguatan Ekonomi Desa Lawan Covid-19

Budi Wiryawan | Jum'at, 24/07/2020 16:05 WIB
Ini Strategi Penguatan Ekonomi Desa Lawan Covid-19 Sekjen Kemendes PDTT Anwar Sanusi (Humas Kemendes)

Katakini.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Anwar Sanusi paparkan kebijakan bantuan tunai langsung (BLT) dana desa untuk mengatasi dampak sosial pandemi corona. Anwar juga menyampaikan sejumlah cara memperkuat jaring pengaman sosial di desa.

Strategi Kementerian Desa itu disampaikan oleh Anwar Sanusi dalam webinar yang digelar oleh Program Magister Administrasi Publik, Universitas Ngurah Rai, Jumat (24/7/2020).

“Dampak sosial yang disebabkan oleh pandemi covid-19 di desa adalah pengangguran. Maka perlu jaring pengaman sosial untuk mengurangi goncangan akibat covid-19,” ujar Anwar.

Doktor lulusan dari National Graduate Institute for Policy Science, Jepang, tersebut memaparkan bahwa bantuan langsung tunai dana desa telah disalurkan ke 74.877 desa. Jumlah penerima manfaat mencapai 7, 4 juta orang.

Diantara mereka, sebanyak 2,5 juta adalah perempuan yang menjadi kepala keluarga, “ kata Anwar Sanusi.

Sekjen Kementerian Desa PDTT juga mengisyaratkan BLT dana desa akan diberlakukan hingga akhir tahun demi mengatasi dampak sosial akibat covid-19 di desa.

Dia juga berharap sisa dana desa setelah dialokasi untuk BLT bisa digunakan untuk memperkuat ketahanan pangan di desa.

Memperkuat ekonomi desa

Di luar program BLT dana desa, setidaknya ada tiga strategi utama yang diuraikan Anwar Sanusi dalam webinar tersebut untuk mengatasi dampak sosial ekonomi akibat pandemi covid-19.

Pertama, membantu masyarakat desa dalam memasarkan produk lewat online. “Langkah ini dilakukan karena produsen di desa kini mengalami kesulitan memasarkan produk," ujar Anwar.

Dalam presentasi, Sekjen Kementerian Desa mencontohkan keberhasilan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di Panggung Harjo, Bantul, Yogyakarta, dalam memasarkan produk lewat pasar online.

Omsetnya pun lumayan, mencapai Rp 100 juta lebih dalam waktu kurang dari sebulan. Itu sebabnya, Kementerian Desa juga mendorong revitalisasi Bumdes di berbagai wilayah.

Cara kedua, menguatkan lumbung pangan dan menggelar berbagai program padat karya. Program lumbung pangan antara lain dilakukan di Magelang, Jawa Tengah.

Adapun program padat karya yang digelar di banyak wilayah seperti program pengolahan lahan, perbaikan jalan desa, dan pembuatan gudang tani. Intinya,”Uang dari dana desa harus berputar di desa,” kata Anwar

Dalam presentasi, Anwar Sanusi juga memaparkan program intensifikasi dan ekstensifikasi di lahan transmigrasi.

Intensifikasi antara lain dilakukan pada 1,8 juta hektare lahan transmigrasi dengan penanaman padi gogo dan padi unggul.

Seminar yang berlangsung lebih dari dua jam tersebut dihadiri antara lain Rektor Universitas Ngurah Rai Ir Gede Sumada M.T. Pembicara yang lain adalah Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia Prof. Dr Eko Prasodjo dan dipandu oleh Dosen Universitas Ngurah Rai Dr I Made Sumada.

FOLLOW US