• News

Butuh Dana Rp12 Triliun, Angkasa Pura II Cari Investor untuk Kembangkan Bandara Kualanamu

Yahya Sukamdani | Kamis, 16/07/2020 20:15 WIB
Butuh Dana Rp12 Triliun, Angkasa Pura II Cari Investor untuk Kembangkan Bandara Kualanamu Bandara Kualanamu Sumatera Utara. Foto: AP2

Katakini.com – PT Angkasa Pura II (Persero) mencari invetor strategis untuk bekerja sama pengelolaan operasi dan pengembangan Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.

Pengembangan bandara terbesar di Sumatera Utara ini membutuhkan dana sekitar Rp12 Triliun.

Pada 14 Juli 2020, BUMN bandara ini telah menerbitkan Final Request for Proposal (RfP) kepada calon mitra strategis.

Dalam kerjasama pengembangan tersebut, nantinya PT Angkasa Pura II dan mitra strategis akan menjadi pemegang saham di PT Angkasa Pura Aviasi yang menjadi pengelola Bandara Kualanamu.

PT Angkasa Pura II menguasai 51% saham di PT Angkasa Pura Aviasi, sementara mitra strategis 49% dalam jangka waktu 25 tahun.

“PT Angkasa Pura II tengah mencari mitra strategis untuk bersama-sama memajukan dan mempercepat pengembangan Bandara Internasional Kualanamu,” kata President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin di Jakarta, Kamis (16/7/2020).

Awaluddin mengatakan, Angkasa Pura II mencari mitra strategis berkelas global untuk mencapai 3E yaitu Expansion the traffic : Meningkatkan trafik penerbangan internasional, Expertise sharing : Berbagi keahlian dalam pengelolaan bandara yang berkelas dunia, dan Equity partnership : Pemenuhan kebutuhan pendanaan secara cepat melalui kemitraan strategis.”

Menurutnya, kelebihan skema kemitraan strategis ini dapat mendatangkan Foreign Direct Investment (FDI) ke Indonesia, terdiri dari komitmen capital expenditure dan upfront payment dari mitra strategis.

Director of Transformation & Strategic Portfolio PT Angkasa Pura II Armand Hermawan mengatakan bahwa pengumuman  preferred bidders akan dilakukan pada tanggal 23 Desember 2020.

Pengembangan yang akan dilakukan oleh PT Angkasa Pura II dan mitra strategis di Bandara Kualanamu antara lain peningkatan kapasitas penumpang dari saat ini 9 juta penumpang per tahun menjadi 17 juta penumpang per tahun (Tahap I). Tahap II, 30 juta penumpang per tahun dan tahap III  42 juta penumpang per tahun.

“Pada pengembangan Tahap I, belanja modal  atau capital expenditure (capex( yang dibutuhkan sekitar Rp3 triliun di mana 49% atau sekitar Rp1,4 triliun menjadi kewajiban mitra strategis,” ujar Armand Hermawan.

Adapun total hingga Tahap III, capex yang dibutuhkan untuk pengembangan sebesar Rp12 triliun.

Selain perluasan kapasitas terminal, pengembangan Kualanamu juga mengarah ke konsep Aerotropolis dengan berbagai gedung komersial di atas lahan 200 hektare antara lain theme park, logistic park, factory outlet, maintenance repair & overhaul (MRO) facility serta komplek perdagangan.

FOLLOW US