• News

BTN Akan Gunakan Dana Pemerintah Rp30 Triliun untuk Garap KPR

Yahya Sukamdani | Jum'at, 10/07/2020 19:41 WIB
BTN Akan Gunakan Dana Pemerintah Rp30 Triliun untuk Garap KPR Bank BTN

Katakini.com - Bank Tabungan Negara (BTN) akan memfokuskan penggunaan dana sebesar Rp30 Triliun yang berasal dari penempatan pemerintah untuk menggarap proyek Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), baik bersubsidi maupun non subsidi.

"Segmen bisnis yang disalurkan dari uang negara dialokasikan untuk KPR subsidi, KPR nonsubsidi, kredit konstruksi dan kredit ke BUMN," kata Direktur Utama BTN, Pahala Nugraha Mansyuri dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jum`at  (10/7/2020).

Seperti diketahui pemerintah melalui Kementerian Keuangan menempatkan dana puluhan triliun (Rp30 triliun) kepada empat bank milik pemerintah/bank bumn dalam program percepatan pemulihan ekonomi nasional/PEN tahun ini. Ke empat bank BUMN itu adalah, BTN, Bank Mandiri, BNI, dan BRI.

Sementara BTN yang berfokus pada pembiayaan kredit perumahan subsidi mendapat jatah Rp5 triliun. Dari dana tambahan tersebut BTN optimis bisa menyalurkan kredit sebesar Rp30 triliun hingga akhir tahun. Namun, jika hanya sampai September 2020, ekspansi kredit yang bisa disalurkan perseroan diperkirakan hanya akan mencapai Rp15 triliun.

"Untuk bulan Juli hingga Desember 2020, sesuai rencana bisnis, dana penempatan pemerintah akan disalurkan untuk 68.500 unit atau setara dengan KPR subsidi senilai Rp9,24 triliun. Sementara untuk KPR non subsidi akan terealisasi untuk 17.857 unit atau setara dengan Rp6,25 triliun," katanya.

Sementara terkait kredit konstruksi rencananya akan disalurkan sebesar Rp5,485 triliun dan kredit ke BUMN senilai Rp9,05 triliun. Sehingga total penyaluran kredit bulan Juli hingga Desember 2020 mencapai 86.357 unit atau senilai Rp30 triliun.

"Untuk realisasi hingga 7 Juli 2020 BTN sudah menyalurkan kredit dari hasil penempatan dana pemerintah mencapai Rp1,6 triliun. Dari jumlah tersebut terdiri dari KPR subsidi sebesar Rp425 miliar, KPR non subsidi Rp703 miliar, kredit konstruksi dan lainnya Rp476 miliar serta kredit ke BUMN Rp5 miliar. Sementara, hingga awal Juli ini KPR subsidi mencapai 3.079 unit dan KPR non subsidi 1.609 unit," ujar Pahala.

Terkait ekspansi penyaluran kredit, menurut Pahala situasi wabah virus Covid-19 yang terjadi didalam negeri menjadi tantangan yang cukup memberatkan bagi perseroan ditahun ini.  Karena itu perseroan akan lebih selektif dalam mengucurkan kreditnya agar resiko kredit bisa terkendali, sehingga non performing loan dapat diturunkan.

Selain itu, faktor PHK/pemutusan hubungan kerja dan PSBB/pembatasan sosial berskala besar membuat penurunan daya beli masyarakat, sehingga alokasi pendapatan diprioritaskan untuk kebutuhan pokok dibanding untuk membeli rumah.

FOLLOW US