• News

Ditjen Hubla Optimalkan Layanan Kenavigasian dan Kompetensi SDM

Yahya Sukamdani | Rabu, 10/06/2020 12:51 WIB
Ditjen Hubla Optimalkan Layanan Kenavigasian dan Kompetensi SDM Persiapan Ditjen Perhubungan Laut implementasi Traffic Separation Scheme (TSS) di Selat Sunda dan Selat Lombok 1 Juli 2020.

Katakini.com – International Maritime Organization (IMO) melalui Maritime Safety Committee (MSC) Ke-101 telah menetapkan bahwa Traffic Separation Scheme (TSS) di Selat Sunda dan Selat Lombok akan diimplementasikan pada tanggal 1 Juli 2020 dan diperkuat dengan terbitnya IMO COLREG.2-CIRC.74 Dan SN.1CIRC.337 tentang Implementasi Traffic Separation Scheme dan Associated Routeing Measures di Selat Sunda dan Selat Lombok.

Dalam rangka mempersiapkan penerapan TSS tersebut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan terus berupaya mengoptimalkan layanan kenavigasian serta meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM).

"Stasiun Vessel Traffic Services (VTS) Merak pada Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok dan VTS Benoa pada Distrik Navigasi Kelas II Benoa berupaya optimal untuk mempersiapkan layanan kenavigasian untuk kapal-kapal yang melintasi Traffic Separation Scheme di Selat Sunda dan Selat Lombok serta untuk meningkatkan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan Maritim di kedua Selat penting tersebut," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo saat memberikan sambutan sekaligus membuka acara Mentoring Operator dan Teknisi Telekomunikasi Pelayaran melalui video conference (virtual) di Jakarta, Rabu (10/6/2020).

Agus mengatakan, selain optimalisasi perangkat VTS tentunya diperlukan juga kesiapan dan pemenuhan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di Stasiun VTS, sehingga perlu dilakukan peningkatan dan refresher melalui program latihan seperti yang kita laksanakan pada saat ini.

Saat ini Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menyusun program Quick Wins untuk implementasi dan pelaksanaan Test Bed pemanduan secara elektronik (E-Pilotage) dalam rangka optimalisasi pemanfaatan VTS pada Distrik Navigasi.

Pelaksanaan uji coba (test bed) tersebut rencananya akan dilaksanakan di empat stasiun VTS, yaitu VTS Tanjung Priok, VTS Benoa, VTS Tarakan dan VTS Batam, pada bulan Juni 2020 ini.

Pelaksanaan uji coba (test bed) pemanduan secara elektronik (E-Pilotage) dimaksud bertujuan untuk mendapatkan masukan serta evaluasi dalam rangka menyiapkan sarana dan prasarana serta regulasi dalam melaksanakan E-Pilotage berdasarkan berbagai karakteristik traffic dan alur pelayaran serta untuk mengoptimalisasi fungsi dari VTS.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Kenavigasian Hengki Angkasawan dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengingkatkan kemampuan terkait pemanfaatan teknologi informasi dan sekaligus untuk memenuhi kemampuan sesuai yang dipersyaratkan dalam Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dalam melaksanakan kegiatan penyelenggaraan Telekomunikasi Pelayaran yang diperuntukan untuk pelayanan Keselamatan Pelayaran.

FOLLOW US