Katakini.com - Jaap Stam mengumumkan bahwa dirinya resmi sebagai pelatih kepala baru tim MLS Cincinnati. Mantan pemain AC Milan ini memberitahukan perihal tersebut pada hari kamis (21/05). Ia menuju Ohio bersama asistennya, Said Bakkati.

"Bagi saya sendiri, mendapatkan kesempatan untuk bekerja di Amerika dan bekerja di MLS untuk klub seperti FC Cincinnati, itu mimpi," kata Stam kepada situs web klub barunya seperti dikutip Soccerway, Jumat (22/05).

"Saya selalu menyukai Amerika dan saya selalu menyukai mentalitas orang-orang di Amerika juga dalam apa yang mereka coba capai," tambahnya.

"Untuk mendapatkan kesempatan bekerja untuk FC Cincinnati dan proyek ini dengan membangun klub - semoga lebih jauh dari yang sudah ada, karena saya pikir mereka sudah melakukan pekerjaan yang hebat - tetapi menjadi kehadiran sebagai tim, bahkan lebih di MLS, mendapatkan hasil dan bekerja bersama dengan para penggemar dan semua orang yang sudah bekerja di dalam klub, bagi saya itu adalah tantangan besar untuk melakukannya dengan baik."

Eks bek Manchester United dan Belanda ini memulai karirnya setelah bermain dengan Jong Ajax pada tahun 2014 sebelum menghabiskan dua tahun bertugas di tim Kejuaraan Inggris, Reading.

Dia bergabung dengan PEC Zwolle di musim 2018-19 sebelum mengambil alih di Feyenoord pada Juni 2019, namun mundur tiga bulan kemudian setelah kalah 4-0 dari Ajax.

"Kami sangat senang Jaap Stam menjadi pelatih kepala baru FC Cincinnati," kata manajer umum Gerard Nijkamp.

"Dia memiliki latar belakang yang luas untuk menjadi bagian dari beberapa klub paling sukses di dunia sebagai pemain dan juga telah membuktikan bahwa dia dapat memandu tim melalui periode transisi sebagai pelatih kepala."

"Saya sangat percaya bahwa Jaap dapat memimpin kami melalui fase kami berikutnya, ke stadion baru kami, dan membantu kami mencapai tujuan kami di masa depan, membuat pemain lebih baik dan membawa pengetahuan dan pengalamannya di dalam klub. Saya memiliki keyakinan penuh bahwa ia akan menjadi sukses di FC Cincinnati dan akan sangat cocok untuk melaksanakan filosofi permainan kami yang mapan dan membimbing klub untuk mencapai kesuksesan di masa depan."

Cincinnati selesai di bagian bawah Wilayah Timur dengan enam kemenangan dari 34 pertandingan di 2019, tahun pertama mereka di MLS setelah pemberian franchise ekspansi ke kota pada 2018.