• Kabar Desa

Program PIID-PEL Dorong Tiap Desa Terus Berinovasi

| Sabtu, 07/09/2019 16:07 WIB
Program PIID-PEL Dorong Tiap Desa Terus Berinovasi Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT Anwar Sanusi membuka acara Rapat Koordinasi Regional Program Inkubasi Inovasi Desa dan Pengembangan Ekonomi Lokal tahun angaran 2019 di Jakarta (06/9/19). Foto: Matin/Kemendes PDTT

Jakarta - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melalui program Pilot Inkubasi Inovasi Desa - Pengembangan Ekonomi Lokal (PIID-PEL) dorong tiap desa untuk terus berinovasi dalam upaya meningkatkan perekonomian di desa.

Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Anwar Sanusi mengatakan program PIID-PEL ini di nilai sudah menghasilkan satu aktifitas ekonomi produktif yang bermanfaat di perdesaan.

Menurutnya, dengan inovasi sebuah organisasi bisa bertahan dan kompetitif itu sebabnya kenapa inovasi diangkat sebagai pintu masuk perbaikan.

"Inkubasi inovasi desa membentuk pilot-pilot yang terkontrol dalam sebuah sistem yang diharapkan pilot-pilot ini menjadi rujukan bagi desa-desa yang nanti akan mengembangkan program inovasi desa," ujarnya saat memberikan arahan pada acara Rapat Koordinasi Regional Program PIID-PEL di Grand Sahid Jaya, Jakarta pada Jumat malam (6/9).

Anwar menjelaskan bahwa ada ruang untuk inovasi bisa berkembang, melalui satu wadah yaitu bursa inovasi desa yang merupakan arena dari desa-desa untuk menampilkan buah karya kreatifitas dari yang dihasilkan.

"Sudah lebih dari 13.000 jenis inovasi di reflikasi di tempat lain dan di dokumentasikan. Sehingga bisa jadi show case/percontohan di tempat lain," ungkapnya.

Lanjutnya, sejalan dengan arah penggunaan dana desa ke depan, dana desa akan di dorong untuk pengembangan SDM dan produktivitas ekonomi perdesaan. Menurutnya perlu bersama-sama untuk mendorong dalam mencari terobosan dan mengawal inovasi desa jadi platform baru untuk mendampingi SDM.

"Lakukan upaya untuk menjaga tetap konsisten menghasilkan terobosan untuk mencari agar inovasi ini tetap berjalan. SDM ini akan menjadi unggulan. Bagaimana menghasilkan talenta-talenta perdesaan dengan sebaik-baiknya," terangnya.

Menurutnya, untuk keberlanjutan program ada beberapa tahap yang harus dilakukan pembenahan salah satunya menyesuaikan dengan konteks kekinian.
Tangkap base praktik untuk bahan modul pembelajaran dengan akademi desa 4.0
Selain itu, dengan memberikan anggaran afirmasi biar percontohan itu segera selesai.

"Contoh-contoh ini bisa jalan dengan sendirinya, bagaimana pilot-pilot ini bisa viral. Selain itu, perlu juga keterlibatan swasta terkait anggaran untuk kepentingan bersama dalam rangka keberlanjutan program inkubasi inovasi desa," pungkasnya.

Dalam kegiatan Rakor ini, Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Taufik Madjid melaporkan bahwa tujuan rapat koordinasi ini untuk mengevaluasi program, terkait hambatan secara teknis maupun subtantif. Harapannya untuk men-trigger (memicu) ekonomi di tingkat lokal.

"Ada 117 lokasi/desa, 88 kabupaten, 25 provinsi penerima program inkubasi sebagai pilit project. Harapannya dengan dokumentasi lewat video dan lain-lain bisa dijadikan model pembelajaran," terangnya.

Rapat Koordinasi ini diselenggarakan oleh Direktorat Pengembangan Usaha Ekonomi Desa (PUED), Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. Dihadiri tim advisor, jajaran pejabat di Kemendes PDTT, Bupati Lombok Utara, Bupati Agam, Wakil Bupati Banyuwangi, Kadis PMD, P3MD.

FOLLOW US