• Gaya Hidup

Iran Mulai Perluas Penelitian dan Pengembangan Nuklir

| Jum'at, 06/09/2019 09:54 WIB
Iran Mulai Perluas Penelitian dan Pengembangan Nuklir Presiden Iran, Hasan Rouhani (Foto: Abedin Taherkenareh/EPA)

Teheran - Presiden Hassan Rouhani, mengatakan, Iran akan memperluas penelitian dan pengembangan (R&D) nuklir pada 6 September tanpa harus mematuhi perjanjian nuklir 2015.

Pernyataan itu disampaikan dalam konferensi pers pada Rabu malam, setelah pertemuan tiga pihak dengan Kepala Peradilan Iran, Seyyed Ebrahim Raisi dan Ketua Parlemen, Ali Larijani.

Sejak Mei, Iran menangguhkan beberapa komitmennya di bawah perjanjian nuklir, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif (JCPOA), yang disepakati antara Teheran dan kekuatan dunia pada 2015.

Selanjutnu, Iran mengurangi komitmen nuklir keduanya sesuai dengan pasal 26 dan 36 JCPOA.

Menurut Rouhani, Iran kembali akan mengurangi komitmen nuklirnya yang ketiga pada Jumat, 6 September, setelah Iran bertemu anggota pakta nuklir yang masih tersisah.

"Kami mengambil langkah pertama dalam mengurangi komitmen kami, dan memberi P4 +1 tenggat waktu dua bulan. Kemudian kami melanjutkan dengan langkah kedua, memberi mereka tenggat waktu dua bulan lagi. Dalam periode empat bulan, kami mengadakan negosiasi dengan P4 +1, termasuk Uni Eropa dan tiga negara Eropa khususnya," kata Rouhani.

Namun, Rouhani menambahkan, Iran tidak mencapai hasil yang diinginkan. Dengan demikian akan mengambil langkah ketiga pada Jumat.

"Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) berkewajiban segera memulai penelitian dan pengembangan untuk kebutuhan teknis negara dan mengesampingkan semua komitmen R&D yang ditetapkan dalam JCPOA," kata Rouhani.

Rouhani mengatakan AEOI diharapkan memperluas R&D di berbagai sentrifugal baru dan apa pun yang dibutuhkan negara untuk pengayaan uranium dengan cepat.

"Sebagian besar negosiasi dengan P5 +1 (Rusia, China, AS, Inggris, Prancis, dan Jerman) difokuskan pada waktu R&D ... Semua R&D di JCPOA yang menjadi komitmen kami akan sepenuhnya diangkat pada Jumat," kata Rouhani.

"Kami akan melakukan apa pun yang kami butuhkan secara teknis di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan dalam kerangka kerja yang damai," lanjutnya.

Pada saat yang sama, Rouhani, menekankan bahwa pengurangan tersebut dapat dibalik jika pihak-pihak lain dalam JCPOA memenuhi kewajiban mereka.

"Kami masih memberikan waktu dua bulan lagi untuk anggota pakta nuklir yang masih tersisa, bahwa kami dapat kembali memenuhi komitmen JCPOA kami, jika kami mencapai kesepakatan," tambahnya.

FOLLOW US