• Gaya Hidup

AS Sanksi Jasa Pengiriman Iran

Ananda Nurrahman | Kamis, 05/09/2019 09:46 WIB
AS Sanksi Jasa Pengiriman Iran Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi terhadap bank Libanon karena mendukung Hizbullah dan empat orang karena mendukung Hamas pada hari Kamis. File Foto oleh Roger L. Wollenberg / UPI

Teheran - Amerika Serikat kembali melanjutkan tekanan maksimun terahdap Iran. Paman Sam menjatuhkan sanksi jasa pengiriman Iran atas tuduhan memasok jutaan barel minyak ke Suriah.

Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi ilegal terhadap 16 entitas, 10 orang, termasuk mantan menteri perminyakan Iran, dan 11 kapal pada Rabu (4/9) waktu setempat.

Sanksi tersebut juga menyasar perusahaan India yang berkepentingan dengan Adrian Darya 1, kapal tanker Iran yang sudah berlayar di Mediterania sejak pembebasannya dari penahanan oleh pihak berwenang di Gibraltar pada bulan Juli.

Departemen Pengendalian Aset Asing Departemen Keuangan AS membekukan semua aset entitas itu di AS. Bukan hanya itu, Gedung Putih juga melarang warga negara serta perusahaan AS melakukan bisnis dengan mereka.

 

Sebelumnya, Selasa (3/9), Sekretaris Negara AS, Mike Pompeo, mengatakan, Washington sudah menjatuhkan sanksi pada program luar angkasa Iran dan dua lembaga penelitiannya.

"AS tidak akan mengizinkan Iran untuk menggunakan program peluncuran luar angkasa untuk memajukan program rudal balistiknya. Upaya Iran 29 Agustus untuk meluncurkan kendaraan ruang angkasa merupakan ancaman," klaim mantan kepala CIA.

Washington mengklaim bahwa tindakan itu bertujuan mencegah Iran dari senjata nuklir. Teheran menyatakan bahwa program nuklir dan luar angkasanya hanya bersifat damai.

AS juga memasukkan daftar hitam Adrian Darya 1 dan memberi sanksi kepada kaptennya pada Jumat (30/8). Sebelumnya, AS mengancam mereka yang berpotensi membantu kembalinya kapal tanker yang sudah dibebaskan Gibraltar setelah lebih dari sebulan ditahan di Inggris.

Pekan lalu, Washington memperluas sanksi anti-Iran dengan menargetkan beberapa perusahaan dan individu atas dugaan hubungan dengan pemerintah Iran dan organisasi militer.

Departemen Keuangan AS memasukkan daftar hitam dua jaringan pada 28 Agustus, menuduh mereka memiliki hubungan dengan pemerintah Iran dan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC).

Pada Mei tahun lalu, Presiden Donald Trump secara sepihak menarik AS dari perjanjian nuklir 2015 dengan Iran dan lima negara lain da memberlakukan kembali sanksi terhadap negara itu, termasuk hukuman terhadap Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif.

Pada bulan Juli, Departemen Keuangan memberlakukan sanksi terhadap tujuh perusahaan bersama tiga orang yang diklaimnya membantu pengadaan bahan untuk program nuklir Iran.

"Departemen Keuangan mengambil tindakan untuk menutup jaringan pengadaan nuklir Iran yang memanfaatkan perusahaan-perusahaan Cina dan Belgia yang berbasis di depan untuk memperoleh nuklir penting," kata Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin.

FOLLOW US